34. SOSOK MISTERIUS

0 0 0
                                    

Gibran baru kembali ke apartemen setelah dia mengantar Gaby ke kediaman Emily.

Gibran tak berniat untuk mampir karena dia malas bertatap muka dengan Frans.

Lelaki bertubuh jangkung itu keluar dari mobil mewahnya yang terparkir di lahan parkir VIP apartemen dan mulai berjalan menuju lobi.

Gibran akan menjemput Gaby nanti, itulah sebabnya dia tidak memasukkan kendaraannya ke basement.

Baru tiga langkah Gibran berjalan, lelaki itu merasa ada seseorang yang berdiri di belakangnya, di balik sebuah mobil box besar yang juga terparkir di sana.

Tapi saat Gibran menoleh, dia tak mendapatkan siapapun di sana.

Tak ingin berpikir terlalu jauh, Gibran melanjutkan langkahnya.

Begitu masuk di pintu lobi, lagi-lagi Gibran menoleh ke belakang.

Siluet seseorang berhasil dia tangkap di kejauhan yang langsung sembunyi di balik pohon.

Sejenak Gibran berpikir, meski setelahnya dia hanya menggelengkan kepalanya. Berusaha mengusir prasangka buruk di benaknya.

Gibran memasuki lift.

Lift berhenti di lantai sepuluh tempat apartemen Gibran berada.

Sesampainya di apartemen, Gibran langsung membanting tubuhnya ke atas sofa empuk setelah dia sempat melepas jaket kulitnya dan melemparnya asal ke meja.

Saat dia hendak menyalakan TV, bel pintu apartemennya berbunyi.

Hadir sebersit pikiran buruk, meski lagi-lagi dia tepis.

Entah kenapa, pikiran Gibran jadi aneh begini malam ini?

Gibran berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Sepasang netra Gibran mendapati seseorang berdiri di hadapannya saat itu.

Tepatnya seorang wanita.

"Mimi?" pekik Gibran tak percaya.

*****

Pertemuan dengan Emily malam ini terasa menyenangkan. Meski sesekali Gaby merasa canggung jika harus bersitatap dengan Frans.

Dari tatapan lelaki itu ke Gaby, sepertinya Frans masih dendam pada Gaby karena kehilangan aset berharganya yang hangus terbakar oleh orang tak dikenal.

Menurut Frans, Gaby lah yang harusnya bertanggung jawab atas kebakaran yang menimpa kediaman pribadi Frans di Amerika.

Meski, lelaki itu tak mampu menuntut Gaby lebih jauh karena tidak adanya bukti, terlebih dirinya juga telah bersalah karena sudah berniat jahat pada Gaby.

Sejak saat itu, Frans memilih untuk menjauh dari Gaby karena tak ingin terlibat masalah yang lebih serius.

Menurut lelaki bule itu, orang yang mengancamnya di ponsel dan membakar rumahnya itu sudah pasti seorang psikopat yang terobsesi dengan kecantikan Gaby. Secara, Gaby itu dulunya adalah bunga kampus.

"Gimana, Gibrannya udah dateng?" tanya Emily yang menghampiri Gaby di teras. Gaby yang baru saja selesai menelepon Gibran.

Gaby menggeleng lemah. "Gibran bilang dia nggak bisa jemput, Mil. Gue pesen taksi online aja deh," jawab Gaby.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang