50. DILEMA

3 0 0
                                    

Gaby sampai di restoran tepat waktu. Kedatangannya sudah ditunggu oleh Luna dan juga Alex.


"Wah wah, calon modelku yang satu ini memang spektakuler ya. Kamu memang cantik sekali, Nona Gaby," puji Alex seketika. Melihat penampilan Gaby yang begitu anggun dan sexy, lelaki mana yang tidak tertarik?

Gaby sempat cipika-cipiki dengan Luna sampai akhirnya mereka makan sambil membahas masalah pekerjaan.

Alex mempercayakan Gaby pada Luna untuk mengajarkan segala macam hal pengetahuan tentang dunia modelling. Gaby dan Luna, tentu akan menjadi partner kerja yang cocok.

"Btw, lo bawa mobil sendiri ke sini, Gab?" tanya Luna pada Gaby di akhir sesi makan malam.

"Gue naik taksi," jawab Gaby cepat.

"Nanti dijemput dong sama Gibran?" tanya Luna memancing, pasalnya sejak tadi Luna melihat keberadaan sang Kakak di lokasi yang sama dengan dirinya, sayangnya sang Kakak justru terlihat sedang bersama wanita lain.

Gaby menggeleng, dia terlihat salah tingkah. Sempat bingung harus menjawab apa karena Gaby sama sekali tidak kepikiran jika Luna akan bertanya masalah Gibran.

"Gibran lagi ada kerjaan di kantor. Akhir-akhir ini dia sibuk banget. Katanya sih lagi ada masalah gitu di kantor, makanya weekend begini juga harus lembur," jawab Gaby pada akhirnya. Dia tidak tahu lagi harus menjawab apa karena hanya ada alasan itu yang terlintas dipikirannya begitu saja.

Kedua bola mata Luna membulat. "Wah, emang ada masalah apa di kantor sampe-sampe weekend gini harus tetep kerja juga? Kayaknya Papa di rumah santai-santai aja. Biasanya kalo ada masalah di kantor, Papa langsung turun tangan," tutur Luna yang mulai mengerti titik permasalahannya.

Saat itu Gaby hanya tersenyum masam sambil mengedikkan bahu. Dia tidak ingin percakapan ini terus berlanjut hingga setelahnya Gaby malah beralih mengajak Alex berbincang.

Dari sikap santai yang ditunjukan Gaby, Luna berpendapat bahwa Gaby sama sekali tidak tahu jika Gibran saat ini bukan sedang di kantor, melainkan dinner dengan wanita lain.

Sejak kapan Gibran jadi brengs*k begini? Pikir Luna membatin. Dia mengutuk kelakuan bej4t kakak lelakinya itu.

Untungnya Gaby duduk membelakangi Gibran, jadi dia tidak tahu kalau suaminya sekarang sedang berselingkuh.

Posisi duduk Luna yang kebetulan menghadap jendela kaca membuatnya leluasa mengintai sepasang manusia berbeda jenis yang terlihat menikmati makan malam romantis mereka malam itu. Keduanya asik bercakap, saling suap-suapan dan bahkan sesekali si wanita mengecup mesra pipi si lelaki begitu pun sebaliknya. Sejak tadi sebelah tangan si lelaki merangkul mesra si wanita.

Hal itu jelas menghadirkan tanda tanya besar dalam benak Luna sekaligus membuat Luna jadi gemas.

Gemas ingin menampar pipi Gibran jika memang benar terbukti bahwa kakaknya itu berselingkuh!

Pertemuan malam itu berlangsung cukup lama.

Luna, Gaby dan Alex membicarakan banyak hal.

Malam semakin larut, akhirnya pertemuan itu pun harus mereka akhiri.

Alex menawarkan jasa untuk mengantar Gaby dan Luna pulang, tapi Luna beralasan kalau dia akan dijemput oleh kekasihnya. Padahal dia bawa mobil sendiri.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang