60. SANDIWARA

2 0 0
                                    

"Aku hamil..." ucap Mirella dengan suara yang pastinya bisa didengar oleh orang lain.

Saat itu, bukan hanya Gaby dan Gibran yang terperangah, tapi ada dua orang lain yang berdiri di ambang pintu menuju ruang tengah kediaman Gibran, yang turut mendengar dan menyaksikan apa yang baru saja terjadi di ruangan itu.

Mereka, keluarga Gibran dari Bandung!


Gaby yang kebetulan melihat hal itu buru-buru mencari cara jitu untuk mengalihkan perhatian orang-orang di ambang pintu.

Gaby jelas tak ingin Gibran berada dalam masalah. Terlebih terjadi kesalahpahaman di sini.

"Astaga! Jadi, benar kamu hamil, Mimi?" teriak Gaby yang langsung berhambur ke arah Mirella dan Gibran. Gaby merangsek di antara keduanya, memisahkan mereka dari kedekatan.

Detik itu juga Gaby langsung memeluk Mirella seraya menangis terisak di balik punggung wanita itu. Sementara Mirella terlihat kebingungan mendapati reaksi Gaby yang di luar dugaannya, sama halnya dengan Gibran yang jadi tak mengerti dengan ini semua.

"Maafkan aku Mimi, maafkan aku. Seandainya malam itu aku dan Gibran datang lebih cepat untuk menolongmu, mungkin kamu tidak akan menjadi korban kebiadaban Ayahmu lagi. Aku benar-benar prihatin mendengarnya," ucap Gaby di tengah tangisnya yang dibuat-buat. Gaby melepas pelukannya dan kembali berkata, "kamu tenang saja, masih ada aku dan Gibran di sini yang akan senantiasa menjagamu. Jika nanti anakmu itu lahir, kita bisa mengurusnya bersama-sama," tambah Gaby panjang lebar.

Mungkin untuk sementara waktu ini Gaby perlu mengesampingkan kepedihan hatinya yang dia rasakan atas kenyataan yang baru saja dia terima.

Kenyataan, atas kehamilan Mirella.

Nyatanya, sandiwara yang dilakukan Gaby tersebut sukses mengalihkan perhatian keluarga Gibran dari prasangka buruk yang sempat menggelayuti benak mereka saat itu.

Hardin, selaku Ayahanda Gibran, bersama putrinya Luna, tampak santai melanjutkan langkah mereka yang sempat tertahan akibat drama yang terjadi antara Mirella dan Gibran tadi.

Gibran benar-benar terkejut ketika mendapati keluarganya datang dengan begitu tiba-tiba, terlebih ketika situasi di dalam rumahnya saat itu sedang tidak mendukung. Meski setelahnya, Gibran pun mengerti kenapa sikap Gaby tiba-tiba aneh. Gaby pasti hanya bersandiwara agar keluarga Gibran tidak salah paham. Gaby memang pintar.

Setelah saling sapa dan mengucapkan salam satu sama lain, tak ingin membuang waktu, Gaby langsung melanjutkan sandiwaranya.

"Kenalkan Pah, Luna, ini Mirella. Dia sahabat Gaby dan Gibran. Untuk sementara waktu ini, Mirella tinggal di sini karena dia sedang ada masalah dengan keluarganya," terang Gaby pada Papa mertua dan adik iparnya.

Mendengar hal itu, Mirella mengerti kenapa Gaby bersikap aneh. Nyatanya, wanita itu sengaja bersandiwara untuk menyelamatkan Gibran dari masalah besar akibat kedatangan keluarga Gibran saat itu.

Mirella mencibir dalam hati. Ternyata, bukan hanya dirinya saja yang pintar berakting, tapi Gaby juga.

Hebat!

"Jadi, begini Pah, Mirella itu baru saja menjadi korban pelecehan oleh Ayah tirinya. Itulah sebabnya, kini dia kabur dari rumah dan meminta perlindungan pada kami," Gaby kembali menjelaskan. Saat itu mereka sudah duduk bersama di ruang keluarga. Hanya saja, Mirella sudah tak bersama mereka karena Gibran yang langsung menarik tangan kekasih gelapnya itu keluar.

Gibran harus lekas mengamankan Mirella sebelum keluarganya lebih curiga.

"Sudah lapor polisi?" tanya Hardin.

BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang