Siang itu setelah gagal melakukan aksinya dengan Abdul, Mirella yang kesal langsung mendatangi Gaby ke kamar wanita yang kini menjadi madunya itu.
Gaby yang baru saja selesai mengganti pakaian jelas terkejut ketika Mirella tiba-tiba menggedor-gedor pintu kamarnya dengan sangat keras.
"Gaby! Keluar Lo!" Teriak Mirella saat itu.
Setelah berhasil menghubungi bala bantuan, dengan sikap tenang Gaby pun keluar dari kamar.
"Ada apa?" Tanya Gaby dengan gaya sok santai meski dalam hati dia merasa begitu was-was.
Mirella tersenyum miring dan langsung mendorong Gaby masuk kembali ke dalam kamar, setengah mencekik dia menghempaskan tubuh Gaby ke atas tempat tidur dan menindihnya.
Susah payah Gaby berusaha bertahan dari serangan tiba-tiba itu hingga akhirnya, Gaby berhasil melawan dengan menendang perut Mirella menggunakan tumitnya.
Mirella terjungkal ke lantai sambil memegangi perutnya. Wanita itu meringis kesakitan.
"Perutku..." Gumamnya kemudian. Lalu dia menangis.
Gaby masih dalam fase menguasai diri setelah mendapat cekik4n mendadak yang membuat lehernya sakit, ketika tiba-tiba Mirella mengambil sebuah benda tumpul di atas nakas dan memukul kepalanya sendiri hingga terluka dan mengeluarkan d4r4h.
Gaby yang menyaksikan hal itu jelas terbengong-bengong dengan pikirannya yang tak menentu.
Haruskah dia membantu? Atau dia kabur Saja?
Gaby jadi serba salah.
Lengkingan teriakan Mirella yang semakin menjadi didengar oleh Abdul yang tiba-tiba saja muncul dan masuk ke dalam kamar Gaby.
Lelaki itu berhambur ke arah Mirella dan terlihat kaget saat melihat kondisi Mirella yang cukup mengenaskan.
"N-Non Mimi? Bangun Non, ada apa Non?" Ucap Abdul dengan wajah panik.
Mirella terlihat mulai kehilangan kesadaran ketika d4r4h yang mengalir dari kepalanya semakin banyak.
"Aku akan panggilkan Dokter," ucap Gaby pada akhirnya. Sementara Abdul langsung mengangkat tubuh Mirella ke atas tempat tidur.
Gaby masih sibuk menelepon dokter ketika Mbok Sumi tiba-tiba pulang. Kedatangan Mbok Sumi membuat semuanya semakin kacau terlebih saat Abdul mengatakan bahwa dirinya menemukan Mirella yang hampir pingsan di dalam kamar Gaby dengan kepala yang berlumuran d4r4h.
Mbok Sumi memang tak banyak berkomentar hanya saja, wajah wanita paruh baya itu terlihat syok.
Selang setengah jam, tim dokter yang ditelepon tiba dan langsung memberikan pertolongan pertama pada Mirella.
"Luka di kepala Ibu Mirella tidak serius, itu hanya luka luar. Akan sembuh jika nanti sudah mengering," ucap sang dokter di hadapan Gaby, Abdul dan Mbok Sumi.
Selepas kepergian sang Dokter, Mirella meminta Mbok Sumi membantunya untuk menelepon Gibran. Dan saat itulah, Gaby pun baru mengerti apa alasan yang membuat wanita gila itu nekad menyakiti dirinya sendiri.
Mirella hanya ingin menjebak Gaby dengan memutar balikan fakta yang terjadi di hadapan Gibran!
*****
Sore harinya, atas permintaan Mirella, Gibran pulang lebih cepat.
Mirella baru saja meneleponnya dan mengatakan kalau perutnya sakit. Gibran jelas khawatir hingga akhirnya dia memberi pengertian pada Dinzia supaya bersedia diantar pulang oleh Edward ke Bandung.
Dengan langkah tergesa Gibran memasuki kediamannya. Dia melihat Gaby di ruang tengah sedang duduk termenung sendirian.
Entah kenapa, emosi Gibran kian tersulut ketika dilihatnya Gaby saat itu. Bahkan setelah wanita itu tidak menghadiri acara pernikahannya kemarin, tapi dengan santainya hari ini Gaby pulang!
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...