"Jangan! Jangan! Jangan sakiti Gaby, Ayah... Gaby mohon... Apa salah Gaby? Jangan Ayah... Jangaaaaan!"
Gaby terbangun dari tidurnya pasca mimpi buruk yang kembali dia alami.
Ini mimpi buruk kedua yang dia alami akhir-akhir ini.
Parahnya, dalam mimpinya kali ini, Gaby harus kembali dihadapkan dengan kenangan terburuk yang pernah dia alami sepanjang hidupnya.
Kenangan mengerikan di saat dirinya hampir saja kehilangan kehormatannya. Kehilangan satu-satunya harta berharga yang dia miliki sebagai seorang wanita.
Sepertinya, Gaby harus kembali mendatangi Dokter Milan. Dokter Milan adalah seorang psikolog yang merangkap sebagai psikiater. Berkat bantuan Dokter Milanlah, Gaby bisa terbebas dari rasa trauma masa lalu sebelumnya. Dan Gaby sendiri bingung kenapa sekarang mimpi-mimpi itu kembali mengusik ketenangan hidupnya lagi.
Gaby meraih ponselnya di nakas dan mulai mengirim pesan pada sang Dokter.
Setelah menunggu hampir satu jam, pesan balasan pun diterimanya. Seperti biasa, Dokter Milan memang seringkali terjaga di jam-jam seperti ini.
Dokter Milan
Sekarang saya sedang ada pekerjaan di Bandung sampai satu minggu ke depan.
Mungkin kita baru bisa bertemu sepulang saya dari Bandung, bagaimana?
Gaby membalas cepat pesan itu.
Dia tidak bisa menunggu.
Kalau begitu, jam berapa besok Dokter ada waktu? Saya yang akan mendatangi Dokter ke Bandung.
Dengan perasaan gelisah Gaby menunggu jawaban Dokter Milan.
Dokter Milan
Kalau mau besok pagi-pagi sekali kita bisa bertemu di Loby hotel tempat saya menginap. Saya free sampai pukul sembilan pagi. Nanti saya kirim alamatnya ya...
Tanpa berpikir, Gaby pun menyanggupinya.
Dengan tangan gemetar Gaby kembali menaruh ponselnya di nakas. Wanita itu tergugu di atas tempat tidur dengan kelopak mata yang sudah menggenang air.
Kepala Gaby menggeleng pelan saat kenangan buruk itu kembali merasuk dalam ingatannya.
Air matanya mengalir tanpa sanggup dia tahan.
Sampai kapan aku harus terus menerus dibayang-bayangi hal buruk itu?
Aku lelah...
Malam itu Gaby tak bisa melanjutkan tidur.
Dia takut jika dia kembali tertidur, maka mimpi-mimpi buruk itu akan kembali menghantuinya.
*****
Gibran baru saja selesai jogging, masih dengan napas yang sedikit tersengal dia masuk ke dalam rumahnya dan berjalan menuju kamar.
Keadaan rumah saat itu sedang sepi karena memang masih sangat pagi. Mbok Sumi sedang ke pasar diantar oleh Pak Catra si tukang kebun, sementara asisten rumah tangga lain yang membantu Mbok Sumi sepertinya belum datang.
Gibran berjalan gontai menaiki anak tangga ketika tiba-tiba dia merasakan sesuatu.
Langkah kaki lelaki itu terhenti di tengah tangga saat dia merasakan nyeri hebat melanda jantungnya.
Wajah Gibran yang berkeringat meringis. Sebelah tangannya terangkat memegangi d4d4nya yang sakit.
Perjalanan menuju kamar yang seharusnya mudah terasa menjadi sangat panjang dan lama. Gibran bergerak cepat menuju lemari tempat dia biasa menyimpan persediaan obat-obatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...