Awalnya, Gibran hanya berniat untuk mengantar Reno ke kamar tamu, tapi ternyata, Reno malah mengajaknya untuk berbincang-bincang sejenak.
Malam itu, ditemani dua cangkir kopi panas, Reno dan Gibran mengobrol di pendopo taman belakang Villa.
"Kita perlu melakukan sesuatu Gib," ucap Reno memecah kesunyian di antara mereka.
"Untuk?" tanya Gibran setelah menyesap kopinya.
"Untuk memancing Theo keluar," balas Reno cepat.
"Jujur ya Ren, gue sebenernya nggak setuju dengan ide Mirella untuk membuat Gaby berada dalam bahaya demi memancing Theo keluar. Mana ada sih suami yang mau istrinya berada dalam bahaya?" tutur Gibran meluapkan kekhawatirannya.
Reno berusaha memaklumi.
Keduanya kembali larut dalam pikiran masing-masing.
Hingga setelahnya Gibran teringat sesuatu.
*
"Dua hari setelah lo sama Frans adu jotos di kampus, Frans datengin gue dan bilang kalau malem itu sebelum sempet dia berbuat jahat sama gue, Frans justru mendapat sebuah ancaman di ponselnya dari nomor tidak dikenal. Sebuah ancaman yang pada akhirnya membuat Frans mengurungkan niatnya untuk memperk0s4 gue. Frans bilang, malam itu dia nggak sama sekali menyentuh gue. Dia berbohong karena dia kesal rumahnya menjadi sasaran atas ancaman orang itu. Makanya dia bilang ke lo kalau dia udah berhasil meraw4nin gue."
*
Gibran pun menceritakan hal itu pada Reno.
Tentang teror-teror yang dialami beberapa lelaki yang merupakan mantan kekasih Gaby di Amerika.
Lelaki-lelaki brengs*k yang hampir saja menodai Gaby.
Hingga akhirnya, sebuah pertanyaan besar pun muncul dalam benak Reno dan Gibran saat itu.
"Jika memang lelaki yang meneror mantan-mantan Gaby itu adalah Theo, itu artinya apa yang dikatakan Mirella mengenai Theo benar. Tapi yang masih membuatku merasa janggal adalah, kalimat Mirella yang mengatakan bahwa Theo melakukan hal itu atas perintah Freddy," ucap Reno usai meneguk kembali sisa kopinya. "Dan yang jadi pertanyaan di sini adalah, kenapa Freddy melakukan hal itu?" Tambahnya kemudian.
Gibran tampak berpikir.
"Setahuku, Gaby dan Freddy memang memiliki hubungan kekerabatan hanya saja hubungan jauh. Intensitas mereka berkomunikasi pun sangat jarang bahkan hampir tidak pernah," balas Gibran yang jadi terbawa rasa penasaran.
Hingga pada akhirnya, sebuah rencana pun tersusun di antara Reno dengan Gibran, saat itu.
*****
"Gue mau istirahat, jadi lo bisa keluar sekarang!" perintah Gaby begitu dia selesai berpakaian. Bahkan setelah jus di nakas sudah habis Gaby tenggak, namun Mirella tak juga keluar dari kamar itu. Hal itu jelas membuat Gaby habis kesabaran.
Mirella yang saat itu sedang duduk santai di sofa sambil membaca majalah di pangkuannya langsung mendongak begitu mendengar suara Gaby. Dia menatap Gaby lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...