Pagi menjelang.
Matahari perlahan mengintip malu-malu di ufuk timur. Memberikan kehangatan pada dedaunan yang berembun.
Seorang lelaki terbangun dari tidurnya. Membuka mata dan melihat ke arah langit-langit kamarnya yang bernuansa abu-abu.
Gibran mengerutkan kening saat pandangannya terasa berkunang-kunang dengan kepala yang sedikit pening.
Saat kondisinya sudah lebih baik, Gibran justru mendapati nuansa langit-langit kamar yang berbeda dari biasanya.
Langit-langit kamar yang kini dia tempati berwarna putih.
Kepala Gibran menoleh hendak menyapu seisi ruangan namun sosok lain yang ditangkapnya tertidur pulas di sampingnya membuat Gibran terkejut.
"Mirella?" pekiknya dengan suara pelan hampir tak bersuara.
Gibran berpikir dan mencoba mengais sisa-sisa ingatan tentang apa yang terjadi malam tadi hingga kini dirinya dan Mirella bisa berada di kamar yang sama, bahkan dengan keadaan tubuh mereka yang tak berbusana.
Seingatnya, dia dan Mirella sempat mengobrol di tepi kolam renang sambil meminum capuccino hangat buatan Mirella, lalu...
Lalu...
Shit!
Gibran tak dapat mengingat lebih banyak kecuali siluet-siluet kecil saat di mana dirinya melihat Mirella membuka pakaian, lalu mengajak Gibran turun ke kolam renang yang dingin.
Mereka bercvmbvhingga akhirnya...
Astaga!
Gibran bangkit dari tempat tidur. Seperti orang linglung dia menatap Mirella yang masih tertidur pulas di sisinya.
Tidak mungkin dia tidur dengan Mirella tadi malam?
Di rumah ini?
Dengan keberadaan Mbok Sumi di rumah ini?
Terlebih, saat kondisi Gaby sedang sakit?
Tidak! Tidak mungkin!
Gibran masih terus berjibaku dengan kekhawatiran di hatinya ketika tubuh wanita bernama Mirella itu menggeliat dan membuka matanya.
"Good morning, honey," sapa Mirella, dia tersenyum manis.
Gibran tersenyum kaku dan langsung menyibak selimut. Dia memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai lalu memakainya.
"Kamu mau kemana?" tanya Mirella saat itu.
"Aku mau lihat Gaby," jawab Gibran cepat seraya melangkah keluar dengan langkah lebar dan sedikit tergesa.
Dia harus menemui Mbok Sumi dan memastikan asisten rumah tangganya itu tidak melihat apa yang terjadi malam tadi di kolam renang belakang rumahnya.
*****
Gibran bisa menghela napas lega begitu selesai mengkonfirmasi tentang kejadian tadi malam di kolam renang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Romance"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...