Seorang lelaki tampak terengah-engah dalam permainan sepihaknya malam itu di sebuah ruang rahasia yang kecil dan pengap.
Tatapannya terus tertuju pada ratusan foto-foto seseorang yang berhasil dia ambil secara diam-diam selama ini.
Ratusan foto-foto itu tertempel rapi di dinding ruangan dengan berbagai pose dan gaya.
Itu foto Gibran!
"Aku harus mendapatkanmu, Gibran!" umpat lelaki itu dengan nafasnya yang tersengal dan naik turun.
Setelah selesai dengan aktifitasnya itu, Reno menenggak habis minuman beralkoholnya. Lalu dia tertawa.
Persetan dengan Gaby dan Mirella!
Freddy...
Theo...
Reno sudah tidak perduli.
Sebab, fokusnya saat ini hanya bagaimana caranya dia bisa menuntaskan semua obsesinya terhadap Gibran!
Reno sadar, lambat laun, reputasinya sebagai seorang jaksa yang baik dan bijaksana akan hancur dalam kejapan mata, itulah sebabnya Reno ingin bersenang-senang terlebih dahulu sebelum dirinya bergabung bersama Freddy di balik jeruji besi.
Setidaknya, jika memang dia harus hancur, Reno sudah tidak penasaran lagi dengan Gibran!
*****
Mirella tahu bahwa kali ini dirinya tak akan bisa menutupi semua kejahatannya lagi dari Gibran.
Dia tidak bisa meneruskan sandiwaranya.
Itulah sebabnya, begitu dilihatnya Gibran keluar dari kamar setelah menolak diajak bercint4 olehnya, diam-diam Mirella mengendap keluar setelah dia menutupi guling dengan selimut yang biasa dia pakai.
Mirella melihat Abdul alias Theo, sedang menguping percakapan Gibran di teras belakang dan tak lama, lelaki itu menguntit kepergian Gibran yang entah hendak kemana.
Kesempatan bagus, pikir Mirella seraya menatap ke arah kamar Gaby saat itu.
Mirella berjalan ke dapur dan mengambil sebilah pisau, namun dia mendengar orang lain yang sedang bercakap di area belakang rumah itu, tepatnya dari arah kamar milik Mbok Sumi.
Ketika Mirella mengeceknya lebih jauh, ternyata Gaby saat itu berada di dalam kamar Mbok Sumi.
Mirella kembali memaki dalam hati. Jadi bukan hanya Gaby dan Theo yang sudah mengacaukan rencananya, tapi wanita tua bernama Sumi itu pun ikut terlibat dalam hal ini.
Mirella tahu, dirinya tidak mungkin bisa masuk ke dalam kamar itu hingga akhirnya wanita itu pun bersandiwara.
*****
Malam itu, Gaby memang tidak tidur di kamarnya melainkan menumpang tidur di kamar Mbok Sumi karena Sean harus mengawasi Gibran dan membawa Gibran ke belakang agar mereka bertiga bisa membongkar kedok busuk Mirella bersama-sama.
Setelah menunggu cukup lama, namun Sean tak juga kembali. Gaby dan Mbok Sumi mulai cemas.
Hingga akhirnya, mereka mendengar suara teriakan Mirella dari luar yang memanggil-manggil Mbok Sumi.
"Mbok, Mbok Sumi?"
Gaby dan Mbok Sumi cukup terkejut mendapati Mirella yang ternyata belum tertidur. Keduanya saling tatap dengan perasaan was-was dibenak masing-masing.
Saat itu Mbok Sumi tidak menyahut sampai suara Mirella kembali terdengar.
"Mbok, perutku sakit. Gibran nggak ada di kamar, aku nggak tahu di mana Gibran taruh obat," teriak Mirella lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEDIA DIMADU (Syarat Kawin Kontrak) - (End)
Storie d'amore"Silahkan baca dan tanda tangan di atas materai!" Perintah Gaby pada Gibran, seraya memberikan selembar kertas yang bertuliskan "PERJANJIAN PERNIKAHAN GIBRAN DAN GABY" Gibran membaca isi perjanjian itu dengan seksama. Dimana ada 10 hal yang tertulis...