"Hari ini aku akan mengajari bagaimana cara menunggang kuda. Ini adalah kemampuan dasar seorang knight. Selama kamu bisa mengendari seekor kuda dengan baik maka tidak akan ada masalah," jelas Merlin.
"Mengendarai kuda, pertarungan. Semuanya merupakan hal-hal aneh bagiku," pikirku kalut. Mataku menutup dengan sendirinya membayangkan kejadian yang akan menimpaku kelak.
Entah kesialan atau apa, aku bisa terdampar di dunia antah berantah ini.
*****
"Kerja bagus! Kai. Arthur. Kalian sangat tenang. Selanjutnya giliranmu Lin," kata Merlin sambil menyerahkan tali kekang kuda coklat kepadaku.
"Apaaa?! Apakah perlu?" Pandangku takut-takut. Mendekatinya saja aku tidak berani apalagi disuruh menunggangnya.
SRRREEEKKK... SRRRREEEKKK...
Aku terpekik ketakutan saat kuda itu ingin menendangku ke ujung lapangan. Kakiku dengan refleks mundur ke belakang dengan sendirinya, lebih baik cari aman daripada mati ditempat.
"Kamu memang tidak berguna," seru Arthur pedas. Matanya menatap dengan sorot menghina yang kentara.
"Ada apa? kamu takut pada kuda tapi kamu tidak takut pada Flower, singa yang kuberikan waktu itu?" Tanya Merlin.
"Siapa bilang aku tidak takut pada singa yang kau berikan, aku takut juga tahu!!" Pekikku marah.
"Lin, cobalah! Aku tahu kamu pasti bisa! Kau cuma harus tenang!" Seru Kai memberi semangat. Tangannya yang membantuk kepalan mengacung ke atas.
"Baiklah, akan kucoba," kataku setengah hati. Kakiku mulai melangkah mendekati kuda coklat ganas itu.
Aku berlari keseberang lapangan saat kuda itu mengejarku dengan ganas.
Latihan Pertama Menjadi Knight... GAGAL TOTAL!
'Hari kedua'
"Hari ini kita belajar menggunakan pedang. Pegang pedang itu lurus menghadap kayu yang ada di depanmu, angkat sedikit. Perhatikan posisi lengan, angkat kepala hingga mata menatap lurus kedepan, fokuskan kekuatanmu di tangan dan ayunkan sekuat-kuatnya untuk menghancurkan balok kayu tersebut," jelas Merlin.
"Hiaahhh...." Arthur memeganv pedangnya dengan erat, memotong kayu di depannya hingga membentuk serpihan potongan-potongan kayu yang bersebaran di bawah kakinya. Kai mengikuti gerakan Arthur dengan sempurna, ia mengelap keringatnya dengan sebelah tangannya, wajahnya terlihat cerah diterpa sinar mentari pagi.
"Ak—aku me—memegangnya. Ini sungguh berat. Aku bisa mati hanya dengan mengangkat pedang kni saja." Sewaktu aku menggangkat pedang berat itu tanpa sengaja aku menjatuhkannya ke kakiku. Aku langsung berteriak spontan.
Hari ketiga, keempat, kelima latihan sama saja buruknya bagiku karena setiap aku menggenggam apa saja, aku pasti terluka.
"OMG! Aku hanya anak sekolah! Kenapa aku harus belajar semua ini!" Pekikku kesal. Hatiku mulai panas. Aku merasa kesal setengah mati. Aku merasa semua latihan ini tidak berguna untukku. Baik dimasa depan maupun dimasa ini. Hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja.
'Hari keenam'
"Hari ini, aku akan menceritakan kisah tentang seorang knight," kata Merlin tenang. Dipangkuannya ada sebuah buku yang terbuka hingga memperlihatkan lembaran-lembaran yang mulai menguning.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy Knight
FantastikLin hanya seorang anak SMA biasa, tidak terkenal, biasa-biasa saja bahkan sering di bully. Dihari pindahannya ke sekolah baru, Lin mendapatkan sebuah video game yang mengirim dia ke sebuah dunia dimana dia menemukan penyihir dan memberi tau dia bahw...