Maaf menunggu lama, aku update nih, silakan dibaca jangan lupa voment..
____________________________________Aku menghela nafas dengan keras. Bisa-bisanya dia tidur dalam posisi seperti ini! Dia enak, aku yang pegel menemaninya tidur dengan posisi ini!
Dengan perasaan sedikit jengkel, kudorong sedikit tubuhnya dan kurebahkan dia di ranjangnya. Arthur mendesah berat dalam tidurnya. Menggeliat tidak nyaman. Akhirnya kelopak matanya terbuka menampilkan mata ungunya yang sayu.
"Kenapa Lin?"
"Kau berat!" Jawabku ketus, memalingkan wajahku yang terasa malu.
"Sini!" Arthur menarik tanganku dengan keras hingga jatuh ke ranjang tepat di sampingnya. Dia langsung melingkari pinggangku dengan erat dan membenamkan wajahnya diantara leherku. Embusan nafasnya membuatku menggeliat kegelian.
"Arthur lepasin!" Aku menggeliatkan badanku kesana-kemari, berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan Arthur.
"Berisik!" Arthur mendesah keras. "Diamlah sebentar sampai perburuan dimulai." Dia membetulkan posisi tangannya kemudian kembali tidur.
"Ap–apa-apaan itu." Sungutku tapi tak urung aku diam saja, membiarkan Arthur menikmati istirahatnya sebentar sebelum perburuan menyebalkan itu dimulai.
****
"Hei Lin tumben kau telat." Lancelot menyapa saat aku datang ke hadapannya.
"Salahkan dia!" Aku menunjuk Arthur dengan daguku, Arthur pura-pura tidak tahu. Dia tetap saja mengurus kudanya yang sudah dikeluarkan dari kandang. "Mana Terry?"
"Disana." Lancelot menunjuk Terryus yang sedang santai rebahan di bawah sebatang pohon. Kudanya terlihat berdiri santai sambil merumput di sebelahnya.
"Terry!" Sapaku. Kuhampiri dia di bawah pohon. Terry langsung bangkit dari rebahannya dan bersandar di batang pohon.
"Ada apa? Kau ingin menumpang?" Tanya Terry langsung. Rupanya wajahku langsung menunjukkan hal seperti itu.
Dengan senyum yang lebar aku mengangguk. Terry tersenyum lalu mengiakan. "Baiklah." Ucapnya. Aku tersenyum makin lebar dan bersandar di sebelahnya, menunggu Arthur siap memimpin perburuan mengesalkan ini.
"Wahai para Knight-ku. Aku membuka perburuan ini untuk persembahan peperangan kita yang berikutnya." Arthur berseru dengan suara nyaring. Dia menaiki kudanya dengan sekali lompat. "Mari kita persembahkan perburuan terbaik kita untuk para dewa demi kemenangan kita dalam menghadapi perang!" Arthur berseru. Dia mengencangkan kantong anak panah dipundaknya dan pedang baru dipinggangnya yang dibuatkan Merlin untuk sementara waktu karena pedangnya yang lama rusak dalam kondisi menggenaskan.
Dia menaruh busur panahnya di pundaknya dan memacu kudanya agar kedepan barisan. Aku dan Terry bangkit berdiri. Dengan sekali lompat, Terry menaiki kudanya, dia mengulurkan tangannya kearahku yang kusambut dengan senang hati. Terry menarikku ke atas kudanya dengan sekali tarikan. Aku menyeimbangkan diriku di atas kuda, mengencangkan kantong anak panah di pundakku dan mengalungkan busur panahku. Aku memang sengaja tidak menggunakan busur bulan karena menggunakan busur itu terlalu beresiko hanya untuk berburu biasa. Setelah beres Terry memacu kudanya mengikuti Arthur yang sudah melesat terlebih dahulu memasuki hutan tempat perburuan. Hutan sebelah barat istana.
Di dalam hutan, kami bertemu Vexina, Sha dan Swa. Mereka mengikuti kami hingga terus masuk ke dalam hutan.
"Kita pisah disini." Arthur memberi komando. "Kita pisah menjadi 4 grup." Setelah berkata begitu Arthur melesat memasuki hutan bagian barat. Farkas dan Terry mengikuti Arthur sedangkan yang lainnya berpencar mengikuti kelompok masing-masing. Aku menyiapkan busurku saat kuda Terry masih melaju dengan kencang, anak panah sudah kutaruh di atas busurku, mataku berusaha mencari buruan meskipun hidungku sudah dari tadi menahan bersin. Kurapatkan mantel yang sedang kupakai. Mataku terus menjelajah hutan di tengah kecepatan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy Knight
FantasyLin hanya seorang anak SMA biasa, tidak terkenal, biasa-biasa saja bahkan sering di bully. Dihari pindahannya ke sekolah baru, Lin mendapatkan sebuah video game yang mengirim dia ke sebuah dunia dimana dia menemukan penyihir dan memberi tau dia bahw...