Part 49

1.1K 118 23
                                    

Gimana? Gimana? Aku update lagi kan? Apa ini sudah cepat? Aku ngetiknya ngebut lho curi-curi waktu guru menerangkan.... #ketahuanbangetanakbandelgakpernahdengeringuru# Selamat membaca my friends...

______________________________________________

"Kenapa kau mengajakku juga?" Wajah Terry tampak masam. Ia tadi sedang latihan berpedang dengan beberapa tentara harus tertunda karena dirinya langsung diseret Farkas untuk mengikutinya. Bahkan ia tak sempat untuk menyimpan pedangnya terlebih dahulu di kamarnya ataupun mengganti pakaiannya.

"Nanti kujelaskan. Untuk sekarang kita akan tinggal di mansionku."

"Iya aku tahu, tapi untuk apa? Bukankah di istana sudah lebih dari cukup?"

"Aku tidak tahu."

"Pasti berhubungan dengan Princess Princess yang dibahas tadi pagi." Terry menebak. Dan sialnya ia menebak tepat sasaran.

"Iya benar. Kai punya perasaan tidak enak mengenai kedatangan Princess Guinevere besok. Ia menyuruh Lin untuk menginap sementara di mansion De Hillburg. Bahkan Kai menyuruh Shans dan Swans ke istana. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa Princess Guinevere itu?"

"Kau tidak tahu?" Terry menatap wajah Farkas dengan setengah tak percaya.

"Aku tidak tahu. Aku sudah meninggalkan mansionku lama sekali untuk memulai pengembaraan. Memangnya kau tahu?" Tanya Farkas lagi. Ia memang menutup telinga dengan urusan konflik istana sekarang sampai ia mendapatkan orang yang dipercayainya sebagai orang yang dapat menampung kekuatannya. Orang yang dirasanya pantas untuk mendapat janji knightnya.

"Aku juga tak begitu tahu. Tapi dari yang kudengar, Princess Guinevere adalah wanita tercantik dari seluruh kerajaan Camlann. Dia juga mempunyai suara yang indah. Bahkan yang aku dengar juga Princess Guinevere juga merupakan ratu masa depan yang akan mendampingi raja Arthur." Terry menjelaskan. Ia menatap Lin yang berjalan beberapa langkah didepannya dengan wajah gembira sambil sesekali singgah di tempat yang dirasanya menarik perhatiannya.

"Bukankah itu bagus?" Farkas mengerutkan kening. "Yang Mulia Raja Arthur memiliki calon Ratu?"

Terry mengamati wajah Farkas dengan seksama. Apakah pria di depannya ini tidak tahu kalau Lin Ling adalah kekasih Raja mereka sendiri? Tapi dari yang disimpulkan, sepertinya pria ini tidak mengetahui hal itu. Dilihat dari tatapan polosnya yang tidak tahu apa-apa.

"Tidak baik-baik saja untuk Lin." Terry menghela nafas.

Farkas yang tidak mengerti hanya menganggukkan kepala saja, tidak juga memperpanjang pembahasan.

****

"Senang Lin?" Farkas menghampiri Lin yang sedang asyik melihat-lihat gaun yang terpajang di sepanjang kedai-kedai pertokoan.

"Senang sekali. Sudah lama aku tidak belanja seperti ini." Lin mengambil sebuah gaun dan menaruhnya di depan tubuhnya.

"Kau mau gaun itu?"

"Tidak, aku hanya senang melihatnya saja. Gaunku di istana sudah sangat banyak," Akunya. "Aku tidak ingin menambah lagi."

Farkas mengangguk. "Farkas, kenapa kita harus menginap di mansionmu?"

"Kai berkata kita harus disana sampai keadaan tenang. Kalau boleh jujur aku tidak mengerti sama sekali maksudnya," Farkas mengangkat kedua bahunya.

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang