Budayakan vote sebelum membaca ^.^
________________________________"Kita sampai lebih cepat dari perkiraanku, padahal perjalanan ke Camelot butuh waktu dua hari penuh tapi ini bisa kita tempuh dalam waktu satu setengah hari saja," kataku takjub. Memang aku belum memasuki daerah kawasan gereja yang pasti sangat ramai karena banyak calon-calon bangsawan maupun knight yang mencoba mencabut pedang itu dari batu.
"Terry, Farkas lebih baik kita mencari penginapan di kota ini."
"Penginapan? Apakah kau tidak mencari orang yang bernama Arthur itu? Kita lebih baik masuk lagi ke dalam hutan dan mengawasi mereka dari dalam sana, karena mengawasi mereka dari dalam hutan jauh lebih mudah daripada dari dalam penginapan," seru Farkas mengemukakan pendapatnya.
"Aku sepertinya yakin dia belum sampai disini, jalan yang ditunjukkan Terry pada kita merupakan jalan pintas untuk sampai kesini lebih cepat sedangkan Arthur, Lancelot dan Kai memilih jalan yang dilalui orang banyak dan jalan itu memutar agak jauh bisa memakan waktu dua sampai tiga hari untuk sampai kesini dan lagi menurutku tidak masalah kita mencari penginapan umtuk hari ini, lagipula hari juga sudah mulai gelap kita dapat mengawasi mereka mulai besok dari Gereja St. Basilica."
"Ini kota Camelot bukan? Sepertinya aku mempunyai kenalan disini, kita dapat tinggal disana untuk malam ini, lebih baik daripada kita bermalam di penginapan, tempatnya juga sangat dekat dengan Gereja St. Basilica, jadi kita dapat mengawasi mereka dari sana," jelas Farkas memberi usul.
"Bukankah kita tinggal disana akan merepotkan mereka? Aku hanya tidak enak kepada mereka karena kita bisa saja mencari penginapan di dekat Gereja St. Basilica," kataku.
"Tidak masalah, aku sangat yakin mereka akan menerima kita semua dengan tangan terbuka, mengingat mereka adalah orang yang sangat royal kepada keluarga bangsawan terlebih lagi dengan keluargaku," katanya meyakinkanku.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita kesana."
"Ya sudah diputuskan, ikuti aku!" Katanya sambil memacu Jez melewati beberapa rumah dan berhenti di sebuah rumah yang lumayan besar.
"Disini tempatnya, aku saja yang berbicara," seru Farkas.
"Tentu."
Tok...tok... "Siapa?" Seru orang yang berada di dalam rumah.
"Ini aku, Farkas de Hillburg dari keluarga besar de Hillburg."
"De Hillburg? Ya ampun Farkas! Itu kamu bukan? Lama tak berjumpa! Lama sekali aku tidak melihatmu dari berita yang terakhir kudengar dari keluargamu, kamu sekarang pergi mengembara ya? Sebagai knight pengembara," seru seorang gadis berambut merah muda dengan hiasan rambut berbentuk bunga mawar yang tadi membukakan pintu dan langsung meloncat untuk memeluk Farkas.
"Hai Rose, maaf aku hanya bisa menemuimu sekarang, yaa... Mungkin berita yang kau dengar memang tepat, aku pergi hanya untuk mencari pengalaman saja daripada hanya berdiam diri di istana, sebagai putra mahkota dari keluarga De Hillburg, aku hanya ingin mencari pengalaman saja di dunia luar jadi bolehkah malam ini aku dan teman-temanku menginap di rumah mu?" Sahut Farkas sambil membalas pelukan Rose.
"Menginap? Tumben sekali kau menginap tapi tentu saja boleh, ayo masuk, akan kutunjukkan kamar kalian," seru Rose sambil mempersilakan kami masuk ke dalam rumahnya dengan membukakan kami pintu dengan lebar.
"Farkas siapa mereka semua?" Tanya Rose saat kami berjalan memasuki rumahnya, aku hanya bisa mengulum senyum melihat mata Rose yang tampak kebingungan melihat kami semua.
![](https://img.wattpad.com/cover/61819726-288-k259085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy Knight
FantasyLin hanya seorang anak SMA biasa, tidak terkenal, biasa-biasa saja bahkan sering di bully. Dihari pindahannya ke sekolah baru, Lin mendapatkan sebuah video game yang mengirim dia ke sebuah dunia dimana dia menemukan penyihir dan memberi tau dia bahw...