Part 18

2.8K 188 2
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ^.^
____________________________

Paginya Arthur hanya menatapku dengan  pandangan sedih, memang dia datang tadi malam di halaman belakang untuk mengajariku sampai larut malam, terimakasih padanya aku berhasil mempelajari lima dokumen yang membuatku pusing tujuh keliling, tapi sikapnya padaku terlihat sangat dingin dan mengacuhkanku. Akupun hanya bisa bingung melihat semua itu. Akhirnya setelah tiga hari lamanya aku berhasil mempelajari semua tatakrama itu. Dan didepan mata pesta dansa akan dimulai.

"Heiii...! Apa yang kalian semua lakukan? Jangan katakan padaku bahwa kalian akan membantuku berpakaian? Aku bisa melakukannya sendiri!" Pekikku saat melihat pelayan-pelayan wanita menyeretku ke ruang ganti dan memaksaku memakai sebuah gaun yang mungkin saja disiapkan oleh istrinya Lord Luan.

"Lin Ling, lihatlah ke kaca," kata Lady Chanelia. Lady Chanelia adalah istri dari Lord Luan, bisa dibilang Lady Chanelia sangatlah cantik dengan rambut berwarna emas dan mata berwarna hijau segar.

"Apakah ini benar-benar aku? Aku sangat berbeda dengan penampilan sehari-hariku," kataku sambil menatap cermin dengan tidak percaya.

"Lin Ling kamu sangat cantik dengan bajumu itu. Ahhh... Permata Sapphire biru ini pasti akan sangat cocok dengan rambutmu itu," kata Lady Chanelia sambil menyerahkan sebuah kotak kepadaku yang berisi sebuah jepit rambut yang dari permata yang sangat indah.

"Mungkin tidak, aku tidak ingin menghilangkan permata yang sangat indah itu. Ini semua akan sangat baik jika ada bunga Chrysanthemums," kataku sambil memerik beberapa bunga Chrysanthemums yang berada dalam vas di kamarku. Bunga Chrysanthemums ini berwarna biru muda hampir sama dengan gaunku.

Di dalam mitologi, Belides berubah menjadi bunga Chrysanthemums untuk menghindar dari seorang dewa romawi, dia sangat optimis dan senang saat tinggal didalam hutan, jadi arti dari bunga ini adalah kegembiraan. Arti bunga ini sangat cocok dengan moodku yang sekarang.

"Lin Ling? Kamu biasanya seperti laki-laki tapi dengan make-up kamu berubah menjadi orang yang sangat berbeda," kata Kai dengan tulus sewaktu aku berjalan keluar menuju kereta kuda dimana yang lainnya menunggu.

"Ini sepertinya kamu menjadi seorang bangsawan," kata Lancelot sambil tersenyum manis.

Arthur hanya memandangku saja dan tidak berkata sepatah katapun. Tapi dari tatapannya dia sangat terkejut melihatku.

"Mungkin Arthur terlihat terkejut...? Apakah gaun ini tidak cocok denganku," Batinku sedih seraya melihat Arthur yang diam seribu bahasa.

"Kenapa kamu hanya berdiri disana? Kamu terlihat seperti orang bodoh. Ayo masuk kedalam," kata Arthur sambil membuang muka.

"Apa??? Kenapa pria ini selalu berbicara dengan bahasa yang sangat kasar kepadaku?" Pikirku jengkel saat mendengar Arthur seperti itu, kesedihanku seperti menguap begitu saja mendengar kata-katanya, aku hanya berjalan terus dan melewatinya saja seperti tidak ada dia disana, itu menunjukkan bahwa aku sangat kesal kepadanya.

Sreett...

"Ahhhh...!" Teriakku saat aku tersandung gaunku sendiri

Greeppp... Dengan sigap Arthur menangkap badanku dan menahanku agar aku tidak jatuh ke tanah, menyebabkan mukanya sangat dekat dengan mukaku.

"Ar...Arthur...!" Kataku terbata-bata. Mukaku sudah sangat merah.

"Bodoh!" Katanya sambil tertawa kecil.

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang