Part 21

2.4K 181 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ^.^
____________________________

Hari ini aku, Arthur, Kai dan Lancelot menghadiri upacara pemakaman Raja. Kami datang sedikit telat karena kejadian kemarin.

Saat aku bangun, aku masih berada di dalam pelukan Arthur mengingat itu mukaku langsung memerah, ketika aku mau melepaskannya dia malah semakin mengeratkan pelukannya agar aku tidak menjauh darinya. Kupegang pipinya dengan lembut berusaha membangunkannya, akhirnya dia pun terbangun dan mengajakku untuk mengambil kudaku dan pulang ke istana. Kai dan Lancelot sudah mencari kami berdua dengan cemas, mereka mengira kami hilang atau sebagainya.

****

Keadaan para bangsawan semakin tidak terkendali, mereka sudah terpecah menjadi dua sisi dan selalu memperdebatkan siapa yang akan menjadi Raja Inggris, karena Arthur dan Ratu tidak lah sama pendapat, dan ibunya mempunyai latar belakang yang rendah, Dia menjadi halangan bagi Arthur untuk naik tahta. Keadaan yang kacau balau ini berlangsung hingga musim dingin, beberapa saat yang lalu sebuah pesan yang mengejutkan sampai dari Camelot.

"Apa yang kamu katakan Merlin?"

"Berita ini tidak lah palsu. Di dalam mimbar gereja st. Paul Basilica terdapat sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu. Dibatu itu tertulis 'Barang siapa, yang dapat menarik pedang ini keluar dari batu ini maka dia adalah Raja bijaksana yang lahir untuk seluruh Inggris' Para uskup dan menteri mengaku bahwa itu adalah kehendak Tuhan. Jadi mereka memutuskan, siapa saja yang dapat menarik pedang ini keluar dari batu, dia harus menuruti perintah Tuhan dan memiliki hak yang pantas untuk memimpin Inggris. Arthur ini waktumu untuk muncul.

Banyak orang maupun bangsawan mencoba untuk menarik pedang itu bahkan orang yang paling kuat sekalipun mencoba tapi tidak ada yang dapat menarik pedang itu dari sana. Pedang itu pasti menunggumu Arthur," jelas Melin panjang lebar.

"Jadi kenapa kita masih disini? Kita harus pergi sekarang!" kataku pada Melin.

"Jangan terburu-buru. Aku akan menunjukkan diri besok."

"Aku akan ikut denganmu!"

"Tidak perlu, Lancelot dan Kai bisa pergi denganku. Kamu dapat menunggu disini," kata Arthur khawatir. Aku mengerucutkan bibirku tanda tidak terima dengan keputusannya.

"Jangan khawatir, kami akan kembali dengan cepat. Di Camelot sangat dingin, kamu tidak suka dingin bukan?" Kata Kai sambil mengusap-ngusap kepalaku. Aku hanya mengangguk lemah tanda setuju, Arthur langsung menghela napas lega.

"Guru, dapatkah kita pergi untuk mempersiapkan barang apa saja yang akan dibawa?" Tanya Arthur.

"Ya, pergilah!"

"Lin Ling kamu harus hati-hati dengan Dark Duke. Dia sangat berbahaya di game ini, kehadirannya dapat membuat gagal ataupun berhasil kepada Arthur, mulai sekarang siapkan mentalmu, game ini akan menjadi snagt sulit dan rumit dari yang kamu bayangkan," jelas Merlin padaku saat semuanya telah pergi untuk mempersiapkan keberangkatan mereka besok.

"Jadi bagaimana apabila Dark Duke menguasai tahta?" Tanyaku takut-takut.

"Kamu akan kembali ke semula dan game akan terulang dari awal lagi," kata Merlin santai.

"Tidak...tidak... Jangan lagi sampai terulang," batinku pucat jelas saja siapa juga yang mau game ini terulang lagi.

****

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang