Part 59

912 100 13
                                    

Sudah dua hari Lin Ling beristirahat total di istana, tak melakukan apapun, hanya tidur dan makan kemudian berulang lagi keesokan harinya. Bukannya ia tak ingin berlatih atau apa, tapi beristirahat merupakan latihan juga, menurutnya.

"Lin kali ini siapa yang akan menemanimu menjalankan misi? Aku juga tidak akan keberatan kalau kau ingin pergi sendiri. Lagipula di hutan itu sebagian besar tempatnya aman." Merlin menatap Lin. Ia juga melihat Arthur dan knight lain yang berada di belakang Lin.

Arthur sudah diberitahu oleh Lin kalau ia akan menjalankan misi lagi. Arthur awalnya menolak mentah-mentah tapi dengan penjelasan dan perang mulut yang alot akhirnya Arthur mengizinkan juga meskipun dengan banyak syarat yang harus dipatuhi oleh Lin.

"Aku bisa menemanimu Lin, My Love." Marques Gawaine mengajukan diri dengan senang. Matanya tampak berbinar-binar. "Yang Mulia, izinkan saya pergi dengan My Love, saya pasti akan membawa pedang anda dengan selamat sampai ke tangan anda." Ucapnya memohon.

"Tidak! Aku tidak mau!" Seru Lin keras, ia langsung bersembunyi di belakang Lancelot.

"Kalau begitu aku saja!" Kai mengangkat tangannya dengan semangat. "Di hutan itu, pasti banyak informasi yang akan kudapatkan. Aku sudah tak sabar."

"Brother kebih baik kau tinggal saja di istana. Pekerjaanmu masih banyak," ucap Arthur telak, ia menepeuk pundak Kai dan memberikan tatapan prihatin. Kai melengos lalu membuang wajahnya kearah lain. Ia ingin membantah, tapi ucapan Arthur benar juga.

"Kami saja yang menemani anda Lady." Ellias dan Elliot mengajukan diri. Merlin hanya tersenyum melihat perdebatan para knight yang tak ada habis-habisnya, biasanya mereka akan ogah-ogahan jika disuruh melaksanakan misi. Tapi mengapa semua tampak bersemangat kali ini?

"Lebih baik kau dengan Elliot beristirahat saja dulu. Bukankah kalian baru saja selesai melaksanakan misi?"

"Tapi kami tidak apa-apa," ucap Ellias menyangkal. Elliit mengangguk setuju tak memberi komentar berarti.

"Jika kalian lelah, kalian tidak dapat bertarung dengan maksimal. Kau juga Farkas, lebih baik kau di istana saja dulu, kudengar Mansionmu dalam masalah, perkebunan anggurmu terserang hama kan?"

"Iya." Angguk Farkas. Ia menatap Lin penuh rasa bersalah.

"Maafkan saja Lady, saya tidak dapat menemani anda, saya harus mengurus mansion peninggalan orang tua saya," ucap Farkas penuh penyesalan.

"Tidak masalah, masih ada Lancelot. Merlin, aku pergi dengan Lancelot saja."

Merlin menatap Lancelot yang diam saja. Lancelot hanya tersenyum menanggapi ucapan Lin Ling.

"Tidak Lancelot harus beristirahat." Ucap Arthur. Ia memandang Lin tajam. "Ia baru saja selesai melaksanakan misi." Kata Arthur ketus.

"Jadi? Aku harus pergi dengan siapa?" Lin menggaruk kepalanya bingung. Ia melirik semuanya yang hanya bisa menunduk. Mereka mau saja menemani tapi pasti ada halangannya.

"Aku saja, aku free, aku tidak habis melaksanakan misi juga." Marques Gawaine tetep keukuh mempertahankan keinginannya.

"Anda tidak perlu mendampingi Lin, Marques." Arthur menghadap ke arah Marques Gawaine sebelum mengalihkan pandangannya kearah Lin. "Lin, kau pergi denganku!" Putus Arthur seenak hatinya.

"Ehh....!!!!"

****

Lin menatap Arthur dengan pandangan sebal, sebenarnya ia mau berangkat esok hari saat matahari terbit tapi Arthur menyeretnya untuk berganti pakaian dan berangkat hari ini juga.

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang