Part 72

548 82 16
                                    

Haii semuanya, Mayu come back again di hari natal. Mayu kelamaan gak update ya?? Pastikan kalian pada kangen sama Arthur and friends kan?? Ya kann?? Mayu, Arthur dan friends mengucapkan Merry Christmas bagi kalian yang merayakan, semoga Christmas kalian menyenangkan. Ini hadiah dari Mayu untuk kalian semua. I love you all.

Selamat membaca!!

"Tidak. Aku hanya kecapaian saja mungkin. Kan beberapa hari ini aku selalu bekerja keras." Lin Ling memasang senyum palsu, senyum yang selalu ditunjukkannya belakangan ini. Sejak ia mengetahui arti ramalam dari peri Yamia, ia tidak bisa tersenyum lebar lagi.

"Ya sudah, jangan terlalu dipikirkan aku juga tidak ingin memaksamu menceritakan sesuatu yang tidak kau suka." Dinh menepuk pundak Lin Ling dengan nada bersahabat.

"KYAAA!!!"

"KYAA... Scarstaight datang!"

***

"Scarstaight?" Lin Ling menoleh, ia memperhatikan mobil hitam yang baru saja terparkir di depan gerbang sekolah.

"Darimana yang lain tau kalau itu Scarstaight, kalau orangnya saja belum turun?" Lin Ling mengerutkan alisnya.

"Dari mobilnya, tentu saja." Dinh menjawab santai. Ikut memperhatikan mobil yang terlihat mengilap karena terkena cahaya matahari.

"Mobil?"

"Yup. Coba kau perhatikan mobilnya dengan seksama." Dinh menunjuk mobil hitam yang sudah terparkir mulus, meskipun tidak terlihat terlalu jelas karena banyak murid yang rata-rata perempuan sudah mengerubuninya.

"Kenapa dengan mobilnya?" Lin Ling mencoba melihat meskipun tidak berhasil juga. "Tidak terlihat apapun dari sini."

"Wajar karena kau pendek." Ejek Dinh datar. Lin Ling memberengut.

"Tapi banyak orang bilang kalau pendek itu imut." Bela Lin Ling tidak mau kalah.

"Terserahmu lah."

Lin terkikik melihat Dinh pasrah karena tidak bisa menyanggahnya.

"Kau mau ikut kerumuman itu?"

"Apa harus?" Lin mengerutkan keningnya saat melihat lautan manusia, bahkan badan mobilnya saja tidak tampak.

"Kalau kau mau saja sih." Dinh menghendikkan pundaknya. "Aku tidak melarang juga."

"Kau tidak ikut?"

"Aku?" Dinh menunjuk dirinya sendiri. "Tidak ahh... malas sekali harus berdesakan seperti itu, lagipula kita bisa memandang Scarstaight nanti di kelas. Kalau-kalau kau lupa kalau kita sekelas dengan dia." Dinh terlihat cuek. "Kau sendiri tidak penasaran dengan Scarstaight?"

"Penasaran sih... tapi aku sudah punya orang yang kusuka." Wajah Lin Ling bersemu merah.

"Cie... siapa nihh..." Dinh menyenggol bahu Lin Ling dengan tatapan menggoda.

"Berhenti Dinh. Aku malu." Lin Ling menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ya sudah, kita ke kelas saja."

****

Lin menggeser pintu kelasnya. Ia menatap teman-temannya yang sibuk berbenah diri. Ada yang masih menghapalkan dialog bahkan masih ada yang mencoba-coba lampu dan sebagainya untuk acara pementasan drama.

Lin sendiri langsung ke ujung dimana Kanata sudah berdiri dengan baju pangerannya dan dua orang siswi berdiri disebelahnya dengan memegang meteran dan satunya lagi mencatat sesuatu di sebuah kertas.

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang