Part 16

2.6K 190 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ^.^
____________________________

Beberapa hari kemudian, Raja sedang dalam perjalanannya menuju istana Lord Luan Lunenburg. Arthur secara khusus mengirim Lancelot untuk menjemputnya. Jika Lancelot ada disana bersama Raja, ia pasti bisa menjaga Raja.

"Arthur sudah mulai menyiapkan segala sesuatu untuk upacara. Hanya dari sini aku dapat melihat ia begitu sibuk," kataku sambil tersenyum.

Tiba-tiba kulihat sekelebat bayangan putih yang melintas dengan cepat didepanku. Kuputuskan untuk mengikuti bayangan putih itu, akhirnya bayangan putih itu berhenti di depan sebuah hutan di belakang istana Luan Lunenburg. Jika diukur dengan jarak istana bisa menghabiskan waktu satu jam jalan kaki.

"Heii... Berhenti untuk apa kamu mengajakku kesini?" Teriakku padanya tentu saja aku kehabisan napas.

Bayangan itu berbalik lalu menatapku sebentar lalu mengucapkan beberapa patah kata yang artinya menyuruhku untuk mengikutinya "Semua yang ada adalah palsu, ikut aku kamu akan melihat," kata bayangan itu dengan suara merdu yang terdengar seperti menyihir. Aku berbalik sebentar ke arah istana lalu membulatkan tekat untuk masuk kedalam hutan untuk mengikuti bayangan perempuan itu.

"Tidak mungkin aku memberitahu Arthur, dia pasti sangat sibuk, jadi cuma aku yang bisa! Lalu apa yang dimaksudnya dengan palsu? Apakah dia membantuku atau hanya menjebakku?"

Rustle... Rustle... Hufff... Huff...

Hutan ini sangat sepi, selain bunyi napasku dan langkah kakiku aku tidak dapat mendengar apa-apa... Semakin aku melangkah ke dalam hutan, hutan itu semakin gelap seperti malam hari, tidak ada cahaya yang menembus sampai tanah sama sekali.

"Huh? Didepanku..? Lancelot-san?"

"Lancelot-san!!" teriakku.

"Huhh... Kenapa udara di sekelilingku tiba-tiba seperti berhenti dan aku tidak dapat bergerak... Aku tidak dapat membuat suara juga...ini sangat tidak enak," kataku panik sambil memegangi tenggorokanku.

Didalam gelap sebuah tangan memegang tanganku. Aku hanya bisa mengikutinya dan terus maju. "Apa yang ada didepanku... sebuah Cahaya?"

"Ini? Ini adalah aula terbesar di Istana Lord Luan!" kataku terkejut.

"Aku tidak dapat percaya. Tempat ini sangat ramai dan suasananya penuh dengan kesenangan. Lancelot-san ada disini juga. Disebelahnya ada Raja. Kai juga datang. Huhhh... Arthur...?"

"Ar..." Kataku sambil berlari mendekatinya.

"Thur...?" Lanjutku saat ia hanya berjalan melewatiku seolah-olah aku tak berada disana.

"Kenapa dia melewatiku? Dan kenapa udara di sekitar sini sangat aneh? Lancelot-san pun terlihat dingin dan cemas... Huhh...? Disana adalah... Merlin! Tidak mungkin, Merlin tidak mungkin berada disini! Mungkin apa yang dikatakan bayangan tadi benar. Semua yang ada di sini palsu. Aku tadi berada di hutan tapi kenapa aku langsung berada di dalam istana? Apakah ini kebetulan ataukah ini hanya jebakan?" Pikirku panjang sambil terus mengamati sekelilingku yang terlihat sangat aneh.

"Upacara ksatria akan segera dimulai!" Seseorang pelayan berteriak.

"Di depan musuh, tidak menunjukkan rasa takut dan menghadapi mereka dengan berani..." Kata Arthur mengucapkan sumpah ksatria lalu ia tersenyum licik seperti iblis.

"!!!"

"Ini tidak benar. Sesuatu pasti sedang terjadi disini. Dia tidak mirip dengan Arthur atau bisa kukatakan bahwa dia bukanlah Arthur sama sekali. Aku sudah sangat mengenal Arthur pasti dia tidak akan tersenyum seperti itu," pikirku pasti.

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang