Part 69

549 85 13
                                    

Lin Ling lalu menggerakkan tangannya, bibirnya berkomat-kamit. Rantingnya diletakkan secara horizontal dengan kedua tangannya memegang kedua ujungnya.

Farkas, Terry dan Lancelot menunggu apa yang akan Lin Ling perbuat pada mereka. Bahkan mata mereka sampai melotot saat ranting kayu yang masih digenggam oleh Lin Ling bercahaya semakin terang tapi lama-lama cahaya tersebut seperti tertarik keluar dan terpecah menjadi tiga. Cahaya tersebut memasuki tubuh mereka hingga mereka bertiga terselubungi cahaya berwarna keemasan. 

"Apa yang terjadi?"

******

"Apa ini?" Farkas membelalak takjub. Tubuhnya seakan dialiri oleh kekuatan baru yang lebih dasyat.

"Aku memberi kalian perlindunganku." Lin Ling mengusap peluhnya. "Sebenarnya aku ingin memberikan perlindungan ini kepada semua knight, tapi tenagaku tidak cukup kuat untuk membagi perlindungan ini kepada mereka semua."

"Kenapa kau lakukan ini?" Terry masih tidak mengerti apa yang dipikirkan orang yang disayanginya itu. Bukan rasa sayang secara romantis melainkan rasa sayang seorang kakak kepada adiknya. Ia tahu perlindungan ini bukanlah perlindungan main-main. Pasti ada timbal baliknya. Dan ia curiga Lin Ling mengorbankan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri.

"Aku tidak punya pilihan." Wajah Lin Ling memucat. "Tapi aku bisa melakukan satu hal lagi untuk kalian." Lin Ling kembali menggerakkan mulutnya hingga ranting kayu di tangannya kembali berpendar dan cahayanya melesat menuju pedang tiga pria yang masih berlutut di depannya. Pedang mereka bertiga berpendar sesuai warna mereka masing-masing. Lancelot dark blue, Terry soft blue, dan Farkas black purple.

"Apa maksudnya ini Lin?" Farkas mengeluarkan pedangnya yang masih berselimut cahaya ungu kehitaman.

"Aku memberikan perlindungan angin kepada kalian. Karena elemen yang aku kuasai adalah angin maka aku hanya bisa memberikan perlindungan itu. Terlebih aku juga membuat kontrak dengan salah satu dewa angin yang kujumpai dan kutolong saat aku menjalankan misi. Apabila ada orang yang ingin mencelakai kalian, angin yang melindungi kalian akan mencabik-cabik tubuhnya."

"Sedangkan pedang ini?" Giliran Lancelot yang bertanya.

"Pedang ini kucampur dengan elemen angin. Kau tahu, Lan-Lan. Angin cukup kompatibel dengan elemen manapun."

"Kompatibel?" Terry mengangkat sebelah alisnya. Ia bingung dengan bahasa yang digunakan oleh Lin Ling.

Lin Ling menggaruk belakang kepalanya. "Intinya, angin bisa bercampur dengan elemen dasar yang kalian miliki."

"Elemen dasar? Kami tidak belajar sihir sama sekali Lin. Jadi kami tidak mempunyai elemen apa-apa." Farkas mengusap tengkuknya, setengah canggung. Tapi ia memang dibesarkan menjadi seorang knight, bukan seorang penyihir. Sihir memang bisa dipelajari orang awam, tapi ia lebih tertarik dengan pedang dan panah. Lagipula kalau ia belajar sihir, waktunya pasti habis untuk belajar sihir dan latihan pedangnya tidak jadi maksimal.

Lin Ling terperangah tak percaya, matanya mengerjab. "Setiap manusia mempunyai elemen dasar tapi kasus kalian cukup istimewa. Di tubuh kalian tidak hanya satu elemen tapi berbagai macam elemen yang membentuk satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Misalnya Terry, kau memiliki elemen es, aku tahu dari pendar pedangmu yang berwarna biru muda atau soft blue, tapi Terry tak bisa menggunakan elemen air atau udara karena pada dasarnya elemennya sudah berbentuk es. Aku hanya menambahkan elemen anginku untuk memperkuat elemen bawaan kalian." Lin Ling mengusap peluhnya yang sebesar biji jagung.

"Lalu apa elemenku? Pendarku berwarna ungu gelap. Tidak ada elemen yang berwarna ungu."

"Black Shadow."

Fantasy KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang