Sorry tadi kepencet, maaf ya kalian lama nunggu, kan aku slow update, gak bisa cepet-cepet. Aku ada proyek di sekolah. Sekali lagi maaf lama...
Happy reading!!
*******
"Kita harus pergi dari sini." Kai langsung meloncat dari kursinya dengan cepat. Ia berjalan mondar mandir tak tentu arah.
"Kenapa sih?? Biarkan saja ia masuk. Toh tak ada yang salah." Lin mengerutkan kening. Ia sedari awal tak tahu kalau ia dijauhkan dari Arthur dalam dua hari ini.
"Memang tak ada yang salah hanya situasinya saja yang salah." Kai berdecak sebal. "Pelayan, bilang pada Yang Mulia kalau kami tidak ada disini."
"Yes, Sir." Pelayan itu lalu bergegas pergi.
"Arthur pasti tidak akan percaya kita tidak ada disini. Terry, apa di mansionmu ini ada ruang bawah tanah? Jalan rahasia juga tidak apa."
"Disini ada jalan rahasia menuju mansion Farkas." Terry langsung menyahut.
"Kita gunakan itu." Kai berujar cepat lalu menyuruh semuanya mengikuti Terry yang sudah berdiri dan menggeser sebuah figura besar di ruang itu. "Ikuti aku!" Perintah Terry. Mereka semua berlari menuju ruangan di balik figura itu. Lalu dengan cepat Terry menutup lorong itu dengan figura besar itu kembali.
"Kenapa kita kabur sih?" Lin bertanya heran.
"Tidak bisa dijelaskan disini." Kai menyahut cepat mengikuti Terry dan Farkas yang berjalan bersisian didepan sedangkan Ellias dan Elliot mengikuti dibelakang.
"Kenapa lorong ini bisa menyambung ke mansionku?" Farkas mengamati lorong gelap itu dengan seksama. Ia meneliti ukiran demi ukiran yang tertera di dinding lorong.
"Hanya kebetulan." Gidik Terry. "Lebih tepatnya bukan ke mansionmu tapi hutan di dekat mansionmu. Yang dekat penanaman anggur itu." Jelas Terry.
"Terus kenapa kau bisa tahu?"
"Aku juga tidak sengaja tahu. Waktu itu aku memang menggunakan lorong ini menuju istana tapi aku sepertinya salah jalan karena tidak melihat tanda yang tertera jadi ya kesasar ke mansionmu deh."
Farkas mengangguk paham. Ia pernah melihat Terry disekitar mansionnya dengan wajah bingung. Saat ia menghampiri Terry, malah Terry yang bertanya mengapa ia disini.
Tentu saja awalnya Farkas mengerutkan kening, tapi ia tidak mempermasalahkan hal itu. Ia kira Terry nyasar hingga ke mansionnya dan tak ingat jalan pulang, nyatanya ia baru saja kehilangan orientasi akibat nyasar. Sungguh miris.
"Ukiran apa ini?" Farkas menyentuh ukiran di dinding lorong itu.
"Ini aeleigiph." Ellias menyentuh ukiran di dinding yang penuh dengan simbol bulat-bulat. "Aeleigiph biasanya berguna untuk petunjuk jalan rahasia karena orang banyak tidak mengerti gambar ini."
"Darimana kau tahu?" Terry bertanya tanpa berbalik.
"Kami bangsawan Saxon diwajibkan mempelajari Aeleigiph. Bukan hanya Aeleigiph tapi semua simbol rahasia yang ada di dunia ini dari yang paling kuno sampai yang terbaru dan dikenal banyak orang. Kakakku dulu sangat senang mendalami Aeleigiph dan simbol-simbol penting seperti ini." Elliot menyahut.
"Apa artinya? Dari tadi tanda ini seperti bulan saja, bulat-bulat." Lin ikut menelusuri gambar itu dengan jarinya.
"Aeleigiph memang susah untuk dibaca. Ini simbol lumayan kuno sehingga tidak banyak orang mengetahuinya tapi mengingat simbol ini ada disini, mungkin lorong ini sudah ada sekitar 300 tahun yang lalu." Ellias menyahut. "Tapi sebenarnya semua bulatan ini memiliki arti. Seperti ini—" Ellias menelusuri beberapa bulatan dengan jari-jemarinya. "Kegelapan menelusuri cahaya, hanya satu jalan yang terbaik untuk dipilih." Ellias menerjemahkan. "Atau ini—" Ellias memindahkan tangannya ke bulatan lain yang agak jauh dari dari dijangkaunya tadi. "Tanaman rambat akan membawa senyuman cahaya yang terpilih."
![](https://img.wattpad.com/cover/61819726-288-k259085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy Knight
FantasyLin hanya seorang anak SMA biasa, tidak terkenal, biasa-biasa saja bahkan sering di bully. Dihari pindahannya ke sekolah baru, Lin mendapatkan sebuah video game yang mengirim dia ke sebuah dunia dimana dia menemukan penyihir dan memberi tau dia bahw...