[ WENDY ]
Banyak hal berubah setelah Papa dan Mama berangkat ke Belanda tanggal 1 Maret kemarin. Let me tell you one by one.
Pertama, aku dan Kakak sudah tinggal di rumah kami lagi. Keadaan rumah sangat kotor dan kami memanggil cleaning service yang berhasil membersihkan setiap sudut rumah kami dalam waktu 6 jam.
Kedua, aku harus membiasakan diri lagi dengan lingkungan sekitar rumah. Lokasi rumah tidak terlalu dekat dengan pusat kota tapi syukurlah banyak pertokoan baru di sekitar rumah.
Ketiga, aku bisa memasak di dapur dan makan masakan buatan sendiri lagi. Hampir dua tahun aku makan masakan di restoran Rumah Sakit. Tanganku yang sudah lama tidak memegang pisau juga harus mulai kubuat terbiasa.
Keempat dan yang terpenting adalah aku akan memulai debutku sebagai penyanyi. Melalui soundtrack yang kubuat, aku akan debut sebagai Son Wendy. Kemarin saja aku harus datang ke studio pemotretan untuk mengambil foto cover laguku.
Tapi yang tidak berubah adalah pekerjaanku. Ya, aku masih bekerja sebagai penyanyi di Café Hometown dan di Hari Jumat ini, aku datang dengan perasaan gembira.
Harus kuakui, jarak rumah dengan Café Hometown tidak sedekat jarak Rumah Sakit dengan Café Hometown. Aku harus berangkat lebih awal, yang pasti mengharuskanku mandi lebih awal.
Seperti biasa, aku bernyanyi selama dua jam di hadapan pengunjung café. Hari ini lagu yang kubawakan kebanyakan adalah lagu cinta yang menyenangkan. Perasaanku mudah sekali ditebak, 'kan?
Lalu diakhir penampilan, aku memberitahu pengunjung bahwa aku akan memulai debut sebagai penyanyi dan meminta mereka untuk mendengarkan laguku di situs musik saat sudah rilis.
"Judul laguku adalah 'You & Me' tolong dukung dan beri cinta yang banyak, terima kasih," ujarku sambil tersenyum sebelum turun dari panggung.
Aku tidak pernah menyangka bahwa proses pembuatan webdrama bisa sangat cepat. Apalagi penayangan webdrama ini dilakukan bersamaan dengan proses shooting.
Kakiku melangkah menuju tangga dan pergi ke lantai dua tempat kamar Mark berada. Aku ingin bercerita banyak hal padanya, terutama tentang hasil pemotretan yang kujalani kemarin.
Aku mengetuk pintu kamar Mark dan menunggu laki-laki itu mempersilakanku masuk. Tapi di luar dugaanku, Mark membuka sendiri pintu kamarnya untuk menyambutku.
"Selamat malam!" sapaku ceria.
Untuk pertama kalinya selama aku bekerja di Café Hometown, aku melihat Mark dalam keadaan berantakan. Aku jadi penasaran, apa yang terjadi padanya setelah menerima posisi asisten penulis naskah.
Ya, bersamaan dengan saat aku mengambil keputusan untuk debut sebagai penyanyi, Mark juga terpilih sebagai asisten penulis naskah di SBS, stasiun TV besar di Seoul.
"Silakan masuk," ujar Mark dengan nada datar.
Tidak hanya Mark, tapi kamar yang sekarang kumasuki juga sangat berantakan. Kertas berserakan di mana-mana, peralatan elektronik semua diletakkan di atas kasur, dan aku tidak bisa membedakan mana yang sampah, mana yang penting.
"Apa yang kamu lakukan?" tanyaku pada Mark yang matanya setengah terbuka. Jangan katakan padaku bahwa Mark tidak tidur semalam.
"Hah? Aku hanya bekerja," jawab Mark lemas.
Mark terhuyung-huyung menuju kasurnya kemudian merebahkan diri. Aku menahan teriakan saat melihat tubuh Mark yang menindih laptop.
"Astaga, Mark! Kamu benar-benar kacau," komentarku kemudian buru-buru menyelamatkan semua barang yang ada di atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
After the Concert ✔️
Fanfiction[ COMPLETED ] Semua dimulai setelah konser, di mana Mark melihat Wendy bernyanyi di café miliknya. Ini kisah tentang empat manusia yang berusaha hidup di tengah kerasnya Kota Seoul. Empat manusia yang bertemu secara tidak sengaja dan terbelit jalin...