52

838 172 30
                                    

[ MARK ]

Hari pertama akan selalu menjadi hari yang paling menegangkan. Satu kesalahan saja tidak bisa ditoleransi, apalagi dua kesalahan.

Saat ini pukul delapan pagi dan aku sudah tiba di kantor SBS TV. Ini adalah hari pertamaku sebagai asisten penulis naskah. Aku akan menjadi asisten dari seorang penulis naskah drama yang bermarga Choi.

Oke, aku harus tenang. Aku juga sudah membawa semua dokumen yang diperlukan. Dan aku juga sudah latihan bagaimana cara memberi salam yang baik.

Ruang tempat aku bekerja selama asisten ada di lantai tujuh. Semua proses yang berhubungan dengan naskah berlangsung di lantai itu, termasuk scriptreading yang biasa dilakukan para aktor dan aktris sebelum proses shooting.

Aku mengaku kalau aku memang tidak ahli sama sekali dalam bidang ini. Aku sering ikut audisi untuk menjadi aktor, tapi karena tidak pernah lolos, aku tidak tahu proses selain shooting.

Di lantai ground, suasana sangat harmonis. Ada café kecil dan juga sebuah piano. Ruang untuk konferensi pers juga ada, ruang untuk premiere juga ada.

Well, this is my new world.

Banyak hal yang bisa kupelajari selama di sini dan aku juga harus kerja keras agar tidak mengecewakan Wendy. Dia juga sedang berjuang.

Ngomong-ngomong soal Wendy, lagu ciptaannya yang menjadi soundtrack untuk webdrama sudah rilis. Aku sudah mendengarkannya tadi pagi dalam perjalanan kemari. Kalian juga jangan lupa dengarkan, ya?

Soal peringkat, tidak usah kalian tanyakan. Lagu Wendy menempati posisi 95 di digital chart, tapi menurutku itu prestasi yang lumayan membanggakan untuk Wendy yang baru debut.

Tidak terasa kakiku sudah sampai di lantai tujuh dan aku berjalan menuju ruang kerja. Di dalam ruang kerja, ada 3 meja besar dan lemari raksasa. 3 meja itu masing-masing untuk penulis dan dua asistennya.

Aku tidak lupa tersenyum saat masuk ke ruangan dan membungkuk untuk dua orang lainnya. Kami bertiga akan disebut sebagai tim, dengan ketua yang merupakan penulis naskah sendiri.

"Ah, selamat pagi. Kamu pasti asisten baruku yang diceritakan Direktur Park," ujar sang penulis kemudian menjabat tanganku. "Aku Choi Aera. Panggil pakai sebutan sunbae saja, jangan terlalu formal."

Rupanya penulis naskah drama yang menjadi ketua adalah seorang perempuan. Yah, tidak heran, karena kebanyakan drama pasti ber-genre romansa yang sudah menjadi bidang ahli perempuan.

"Saya Mark Tuan. Mohon bantuan anda, sunbae," kataku penuh hormat.

Penulis Choi terkekeh. "Mark Tuan? Nama yang aneh, ya? Jadi marga kamu itu apa?"

"Saya datang dari Los Angeles. Marga saya 'Tuan', sunbae," jawabku mantap.

"Wah, kamu datang dari luar negri!" seru Penulis Choi yang usianya mungkin sepuluh tahun di atasku. "Apa Bahasa Koreamu lancar?"

Aku mengangguk dan menjawab lagi, "Ya, Bahasa Korea saya lancar. Saya belajar setiap hari."

Yang kukatakan barusan bukan sebuah kebohongan. Aku memang belajar Bahasa Korea setiap pagi dan saat menulis naskah, aku belajar sangat ekstra. Apalagi alat komunikasi yang bisa kugunakan selain Bahasa Korea?

"Baguslah. Kamu akan belajar banyak istilah di sini, aku harap kamu bisa menyesuaikan diri," Penulis Choi menyerahkan sebuah naskah padaku. "Ini naskah drama episode sepuluh. Tolong kamu buatkan dialog untuk pemeran sampingannya, ya."

Hari pertama dan aku sudah diberi tugas? Hebat. "Ah, naskah sembilan episode sebelumnya di mana, ya?"

Penulis Choi menunjuk seorang laki-laki yang sedang berkutat dengan laptop. "Kamu bisa minta pada Asisten Kim. Dia menyimpan semua naskah episode sebelumnya. Kamu baca dulu ya, dengan saksama. Nanti sore aku lihat hasil pekerjaanmu."

Sembilan naskah harus kubaca, ditambah dengan membuat dialog untuk pemeran sampingan? Wah, keringatku akan menetes deras hari ini.

"Baiklah, sunbae. Saya akan mulai kerja," ujarku berusaha terdengar semangat.

Dengan berat aku pergi ke mejaku yang terletak berhadapan dengan Asisten Kim. Aku meminta sembilan naskah episode sebelumnya dan ternyata dia juga memberiku sebuah file yang merupakan ringkasan cerita juga deskripsi karakter tiap tokoh.

Ya Tuhan, apa aku bisa menyelesaikan ini dalam waktu satu hari? Bekerja di Café Hometown selama ini tidak ada apa-apanya.

"Kalau kamu kesulitan, kamu boleh meminta bantuan padaku," kata Asisten Kim menawariku. "Semangat, ya."

Mari kita mulai dengan membaca ringkasan cerita. Tapi tepat saat aku baru membaca kalimat pertama, teleponku bergetar, tanda ada sebuah panggilan masuk. Oh, dari Irene.

"Halo?" kataku cepat dengan suara agak pelan. Kuharap ini tidak akan menghabiskan waktuku.

"Ah, Mark. Bagaimana hari pertamamu sejauh ini?"

"Biasa saja, aku baru mau mulai. Ada apa, Irene?" tanyaku tanpa basa-basi. Maaf, Irene, aku sedang tersiksa.

"Begini, aku baru saja menerima tawaran menjadi model MV. Aku akan berdiskusi dengan para staff dan aku butuh tempat. Apa aku bisa menyewa meja di Café Hometown untuk 6 orang?"

Hmm, aku hampir lupa kalau urusan penyewaan tempat di Café Hometown juga menjadi kewajibanku sebagai manajer. Hah, sekarang aku memiliki dua profesi.

"Oke, akan kusampaikan pada Jaebum. Meja untuk 6 orang, 'kan? Kira-kira jam berapa?" aku mencatat pesan Irene di kertas.

"Jam 4 sore. Hari ini Wendy nyanyi, 'kan? Sekalian aku mau promosikan Wendy pada mereka,"

Oh, iya. Ini Hari Jumat. Aku pikir ini Hari Senin karena ini hari pertamaku bekerja. Berarti sudah seminggu sejak aku sakit? Cepat juga waktu berlalu.

"Iya, Wendy nyanyi hari ini. Kamu bisa melihat penampilan sahabatmu," kataku sambil tersenyum meski Irene tidak dapat melihatku.

"Baguslah. Kalau begitu, tolong ya, Mark! Terima kasih banyak,"

"Sama-sama, Irene," setelah itu aku memutus panggilan telepon.

Gara-gara Irene mengingatkanku, aku jadi tidak sabar untuk segera pulang dan menonton Wendy bernyanyi. Tidak buruk juga kalau hari pertamaku bekerja itu Hari Jumat. Dia benar-benar sumber kekuatan.

Yang membuatku bisa sedekat ini dengan Wendy adalah karena aku mau membuka diri untuk bercerita banyak hal padanya. Dan hari ini, aku pasti akan memiliki banyak cerita untuk Wendy.

Ini baru hari pertama. Masih ada hari kedua dan banyak hari lain untuk bekerja keras. Suatu hari, aku pasti akan menulis naskahku sendiri. Lalu Wendy akan mengisi soundtrack drama itu.

Dengan begitu, aku bisa menyatakan perasaanku pada Wendy.

I can't wait until she becomes my girlfriend.

After the Concert ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang