1. Bibit Bunga Verbena

4.3K 286 199
                                    

UDARA di dalam taksi langsung menerpa wajah Rissa begitu ia mengempaskan duduknya di jok penumpang belakang. Beruntung sekali di depan rumah Rumaisha ada taksi yang sedang menurunkan penumpang. Jadi Rissa tidak perlu menunggu pesan taksi lain dulu untuk mengantarnya pulang ke rumah.

"Ke Bukit Permata Blok VI ya, Pak," kata Rissa menyebutkan tujuannya sebelum sopir taksi sempat bertanya. Sopir taksi berseragam kemeja biru itu mengangguk mengerti dan segera melajukan taksinya.

Hari Minggu ini, ia dan Kinar memang sengaja datang untuk menjenguk Rumaisha yang sejak kemarin tidak masuk sekolah karena sakit. Kata dokter, mag Rumaisha kambuh ditambah kecapaian mengurus kepanitiaan kegiatan majelis taklim hari sebelumnya.

Menjelang sore, Rissa dan Kinar memutuskan pulang agar tidak lebih lama mengganggu waktu istirahat Rumaisha. Rissa pulang naik taksi, sementara Kinar dijemput motor kakaknya.

Taksi yang dinaiki Rissa merayap di jalanan ibu kota sore itu. Meskipun hari Minggu, tetapi tetap saja yang namanya lalu lintas Kota Semarang tidak jauh-jauh dari kata sepi. Termasuk antrean panjang di lampu merah yang lamanya suka tak tanggung-tanggung sampai akhirnya menjadi pemicu kemacetan juga.

Ya, seperti keadaan di persimpangan Bandara Internasional Ahmad Yani dan Bundaran Kali Banteng yang lampu merahnya bisa memakan waktu 2-3 menitan. Ditambah karena besok sudah hari Senin, tampak mulai terjadi pula lonjakan volume kendaraan arus balik pasca libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Sambil menunggu, Rissa hanya mengamati padatnya kendaraan-kendaraan bermotor di jalanan raya yang mengepulkan asap sumber radikal bebas dari corong knalpotnya. Mengurangi jatah udara bersih yang sudah sangat miskin, terutama di daerah perkotaan itu.

Jangan tanya di mana ada sungai jernih mengalir kecil atau hamparan sawah dengan para petani dan kerbaunya yang tengah membajak, karena pasti akan langsung dikira orang salah tempat, alih-alih lagi melindur. Sawah bukan lagi dibajak kerbau, melainkan sudah dikuasai para pelaku bisnis yang berambisius menggarap lahan persawahan menjadi industri modern dan lebih berteknologi, tetapi malangnya limbah hasil industri justru masih sering diabaikan.

Setidaknya di tengah maraknya industri yang saling berlomba-lomba membangun gedung-gedung bertingkat itu, masih ada sekelompok orang yang memikirkan pentingnya lahan untuk penghijauan. Contohnya seperti beberapa mahasiswa universitas yang mengenakan jaket almamater mereka di sana itu.

Mereka turun ke jalan raya sambil membagikan flyer dan sekantong bibit tanaman kepada pengendara mobil maupun motor yang tengah berhenti di lampu merah. Sementara beberapa lainnya memegangi banner dengan tulisan besar-besar, "SATU BIBIT, SERIBU POHON. HIJAU ALAMKU, ASRI NEGERIKU". Pun, tak lupa di bawah tulisan tersebut terdapat tagar dalam bahasa Inggris, #SaveOurEarth.

Seorang mahasiswi berhijab menghampiri taksi Rissa dan mengetuk kaca pintunya. "Bantu sukseskan penanaman bibit tumbuhan, ya," kata mahasiswi itu ramah seraya memberikan flyer serta sekantong bibit tanaman begitu Rissa membuka kaca pintu taksi.

Rissa tersenyum dan menganggukkan kepala. "Iya, Kak. Makasih."

Mahasiswi itu membalas senyumnya sambil mengacungkan ibu jari sebelum pergi.

Rissa menutup kembali kaca pintu taksi, lalu mengamati bibit dalam kantong plastik pemberian mahasiswi berhijab tadi. Bibit bunga verbena. Rissa tersenyum. Lumayan dapat bibit bunga gratis. Kayaknya bagus juga kalau ditanam di pot nanti, pikirnya seiring mengangkat kepala dan menoleh ke kaca pintu taksi.

Bersamaan itu tiba-tiba kedua matanya membelalak lebar. Pasalnya tepat di sebelah taksinya sekarang ini baru saja berhenti sebuah motor sport dengan si pengendaranya yang seorang cowok. Jelas Rissa tidak akan sedemikian kaget kalau ia tidak mengenal cowok yang tengah membuka helm untuk melepas earphone di telinganya itu. Memperlihatkan paras rupawan dengan helaian rambutnya yang menjadi sedikit berantakan karena tarikan lepas helm.

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang