"WAH, masakan Tante enak banget! Ternyata selain cantik, Tante juga pintar masak."
Pujian basi merangkap pasaran. Begitulah di dalam hati Rissa menyahut komentar Kenzie untuk masakan mamanya. Bukan karena apa yang dikatakan Kenzie itu salah. Mamanya memang pintar memasak. Mamanya juga cantik. Akan tetapi, bagi Rissa semua yang dikatakan Kenzie itu cuma bisa-bisanya dia saja mau cari perhatian.
Huh! Kenapa, sih, mamanya pakai acara mengajak Kenzie makan siang di rumah segala? Padahal hari Minggu adalah saatnya Rissa menikmati waktu berdua dengan mamanya. Sedangkan kalau ada Kenzie di sini, sama saja menghilangkan selera makannya.
Hari Minggu ini, Rissa dan Kenzie dituntut merampungkan tugas kelompok makalah sejarah tentang tema peninggalan tempat bersejarah di Kota Semarang yang diberikan Pak Mulyono minggu lalu. Sialnya, dalam kelompok Rissa yang terdiri dari empat orang itu termasuk di dalamnya adalah Kenzie. Sialnya lagi, Rissa dan Kenzie yang kebagian tugas menyiapkan bagian presentasi, otomatis harus bekerja sama menyelesaikannya.
Maka dari hasil rembukan berdua kemarin, diputuskanlah rumah Rissa sebagai tempat mengerjakan tugas tersebut. Lalu berhubung sekarang sudah waktunya makan siang, jadi mama Rissa membujuk Kenzie ikut makan siang bersama. Padahal sebelum zuhur tadi tugas membuat presentasi sebenarnya sudah selesai. Kenzie juga seharusnya sudah bisa balik ke habitatnya. Eh, tiba-tiba mama Rissa muncul dari dapur, menawari Kenzie makan siang dulu, tidak menerima penolakan, dan ... tahu sendirilah keadaan selanjutnya yang berakhir seperti apa sekarang ini.
Sepanjang makan siang itu, Rissa benar-benar hidup dalam menit-menit penuh kedongkolan di saat mamanya dan Kenzie makin asyik menikmati obrolan mereka sendiri. Bagaimana mungkin Kenzie mendahului semua yang ingin Rissa nikmati bersama mamanya hari ini?
Rissa menyambar air putih di gelasnya dan menghabiskan dalam sekali teguk. Mendengar obrolan mamanya dan Kenzie, jadi membuat Rissa gampang seret.
"Kenzie bisa saja, deh. Tapi kalau kamu mau, kamu boleh, kok, sering-sering makan bareng di rumah tante. Tante malah senang," ujar Anna.
Sedakan Rissa sontak mengekspresikan bentuk ketidaksetujuannya atas usul mamanya tersebut.
"Ah, nanti ngerepotin Tante, lagi."
"Ya, enggaklah. Kamu ini kayak sama siapa saja. Lagi pula Rissa pasti juga senang, kok, kalau kamu sering temani main ke sini."
Sedakan Rissa kali ini dua kali lipat lebih keras daripada yang pertama. Usul mamanya lama-kelamaan akan membuat putri semata wayangnya ini jatuh pingsan. Hanya dengan mengajak Kenzie makan siang bersama saja sudah sangat menyiksa seperti ini. Lalu, bagaimana hidupnya kalau setiap hari Kenzie disuruh datang ke rumahnya? Apa-apaan itu segala mamanya bilang Rissa pasti juga senang? Kasur mana kasur, Rissa mau pingsan sekarang juga.
"Iya, Tante, Kenzie akan sering-sering main ke sini," sahut Kenzie sopan dilanjutkan dengan bergumam lirih, tetapi jelas terselebung nada-nada kejailannya. "Itu juga kalau yang ditemenin udah jinak."
Rissa masih bisa mendengar kelanjutan ucapan Kenzie daripada mamanya yang sepertinya tidak begitu memerhatikan. Spontanitas saja Rissa menjejakkan kaki kanannya ke kaki Kenzie.
"ARRRGH!"
"Ada apa, Kenzie?" tanya Anna panik mendengar erangan Kenzie.
"Ah ... eh, ng-nggak ada apa-apa, Tante. Kenzie cuma merasa kayak ada macan ganas di bawah meja. Tapi mungkin cuma perasaan Kenzie aja," jawab Kenzie, melayangkan lirikannya yang tajam ke arah Rissa di balik senyumannya yang lebar ke arah mama Rissa.
Kedua mata Rissa tuntas memelototi Kenzie. Selanjutnya mereka berdua hanya saling lempar pelototan mata dan saling beradu mimik mencebik.
Anna menggeleng-gelengkan kepalanya saat menganggap perkataan Kenzie hanyalah sebagai candaan. "Oh, iya, tante juga buat puding, lho. Kenzie harus cobain puding buatan tante. Rissa, tolong ambilkan puding di lemari es itu, ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/137685574-288-k886387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Teen Fiction[COMPLETED] Young Adult | Religi | Romantic Comedy Mulanya Rissa si cewek tomboi itu benar-benar risi ketika harus mengubah penampilannya dengan berhijab demi memenuhi janji di hari ulang tahunnya yang tepat menginjak angka tujuh belas. Esensi berhi...