Luka

787 30 2
                                    

Kini, kita sama-sama menjauh.
Sama-sama mencari zona aman, lalu menetap di sana,
Yang tak ada kata luka atau cemburu,
Namun masih ada kata rindu.

Ketika kita saling mencari hati baru untuk singgah,
Ada luka yang dinamakan sesal,
Ada sesal yang membuatku kecewa,
Hingga pada akhirnya rasa kecewa tersebut meluap membuat hatiku tertutup kembali, karenamu.

Karenamu, aku pernah terbangun di seperempat malam, lalu menangis sesenggukan mengingat sosokmu.
Karenamu, aku sering bercerita pada langit malam dan bintang.
Karenamu, aku bersahabat dengan semilir angin malam.
Karenamu, disepertiga malam, aku mengucapkan namamu dalam setiap doa.

Namun, aku berharap, ini hanya sementara.

Aku tak ingin terus-terusan mengeluarkan cairan bening yang seharusnya tak ku keluarkan.
Aku tak ingin mempunyai penyakit candu pada angin malam yang selalu memeluk tubuhku.
Aku tak ingin menyebut namamu selalu, karena kamu adalah luka ku.

- 20 : 17

Today.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang