Merubah Segalanya

65 4 0
                                        

Kamu, bisa-bisanya datang ke kehidupanku, merubah segalanya yang sudah kutata dalam hidupku, mengubah warna abu menjadi pelangi di hidupku, kemudian membuatku merasa bahwa kamu adalah orang yang dikirim semesta untuk membantuku bangkit dari keterpurukan ini. Lalu..., semesta menarikmu kembali.

Ada banyak hal yang belum bisa aku lupakan dari sosokmu. Bagaimana caramu tersenyum dan menatapku. Bagaimana pelukmu terasa hangat dan tanganmu yang terasa pas ketika tangan kita terkait. Apalagi, caramu memberikan sandaran untukku ketika air mataku rumpah ruah. Kamu, mengubah segalanya yang ada di hidupku. Baik pertama kali kamu mampir, hingga kini kamu tak ada ditelan takdir.

Aku tak tahu kemana perginya kamu, hingga aku tak menemukanmu di dunia ini. Aku juga tak tahu bagaimana kamu pergi, hingga kenangan yang seharusnya luput ketika kamu pergi, justru membuat otakku terus memutar kenangan itu. Aku juga tak tahu sihir macam apa yang kau gunakan hingga aku terus mencarimu, padahal kamu tak ingin dicari. Kamu pergi, kamu hilang. Kamu tak ingin dicari olehku, bahkan ketika aku memegang janjimu yang kau ucapkan untuk selalu di sisiku, kamu tak ingin dicari.

Saat mencarimu yang tak kunjung kutemukan, aku berhenti pada satu titik, dimana kebosanan itu datang. Cara lain selain mencari cara agar aku berhenti mencarimu hanyalah kebosanan. Sampai aku bosan mencarimu, maka aku berhenti. Dengan begitu, tak ada lagi usaha yang aku kerahkan. Tak akan ada lagi usaha sia-sia yang seharusnya aku gunakan untuk istirahat dan belajar membuka hati kembali. Tapi, kamu terlanjur merubah hidupku yang sudah aku tata sedemikian rupa. Semenjak pertama kali aku menatapmu, hidupku berubah. Maka, jangan salahkan aku jika aku begini akhirnya. Jika tak ingin dicari, tolong minta pada semesta, agar menasehatiku untuk tak mencarimu. Jangan sengaja hilang untuk dicari.

—12.37pm

Today.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang