Teruntuk kamu,
Sosok laki-laki yang membuat hatiku patah, namun tak sempat aku lontarkan langsung padamu, namun, setidaknya aku bisa mengatakannya lewat pena,Setidaknya, kamu tidak perlu memberiku sebuah harapan. Setidaknya kamu tidak perlu memberikan sebuah sapaan hangatmu, senyummu, dan apapun yang menurutku tidak kamu beri kepada perempuan yang lain. Setidaknya kamu tidak perlu membuat hariku lebih berwarna hanya dengan sebuah percakapan yang tidak penting. Dan setidaknya..., kamu tidak perlu repot repot masuk ke dalam duniaku, hingga aku menganggapmu seseorang yang spesial.
Sebenarnya untuk apa hadir sebuah pertemuan jika hanya berujung pada perpisahan?
Sebenarnya untuk apa hadirmu jika hanya berujung kepergianmu?
Lalu, untuk apa semua perlakuan manismu yang membuatku tersentuh jika itu semua hanyalah hal yang wajar kamu lakukan pada setiap perempuan?
Aku terlanjur larut dalam zonamu. Aku telah terlanjur mencintaimu. Begitu dalam. Hingga, aku telah terlanjur lupa mencari cara untuk membencimu.
- 00 : 59

KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoesíaAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...