Sulit

101 5 0
                                    

Sebenarnya, sulit untuk menerka apa yang kamu mau.

Karena kamu senang datang kala aku sedang dirumitkan oleh perasaan. Bahwa kamu datang kemarin, sementara hari ini tidak, lalu esoknya kamu datang. Itu pun kadang berganti. Namun yang pasti, Kamu datang silih berganti.

Aku tak bisa menebak apa yang kamu pikirkan untuk datang. Terutama ketika aku sudah perlahan melupakanmu, sosok mu hadir. Dan lagi-lagi, aku yang kalah. Usahaku gagal sementara perasaan ini kembali terulang. Sama. Hanya yang berbeda keadaannya saja. Antara aku harus melanjutkan usaha melupakanmu dari awal, atau kembali memperjuangkanmu seperti yang aku lakukan sebelumnya.

Jika dipikir, terlalu naif memilih pilihan kedua. Bahwa aku tak kunjung jera tentang mencintai bertepuk sebelah tangan. Bahwa aku lupa, aku dan kamu tak bisa menjadi kita, walaupun aku sungguh cinta, belum tentu kamu juga.

— 2.10am

Today.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang