Bahkan, ketika hati ini memutuskan untuk jatuh pada orang yang salah, aku menentangnya dan mengatakan bahwa tak ada yang salah.
Bagaimana aku bisa mengatakannya seperti itu? Mungkin karena efek dari jatuh cinta yang membuatku begini?
Seperti pada umumnya, kamu hadir. Perkenalan kita yang singkat itu membekas hingga aku tak bisa tidur. Kemudian, kita semakin akrab. Aku menceritakan kejadian yang memalukan, lalu kamu menanggapinya dengan menceritakan masa lalumu juga. Beberapa hari, kita seperti berada di dunia baru. Dunia yang hanya berisi kita berdua. Lalu..., aku benar-benar tenggelam dan tak ingin keluar dari dunia yang kita buat itu.
Tanpa terasa, waktu mengubahnya. Kenyataan bahwa kamu sudah memiliki kekasih membuatku membuka mata lebar-lebar. Aku tak mempercayainya. Bahkan untuk beberapa hari ke depan, aku masih tak percaya. Tapi ketika hari itu aku melihatmu berjalan beriringan dengan dia, aku percaya, bahwa dunia yang kita bangun, bukanlah kita. Melainkan hanya aku, dan kamu sebagai tamu yang tak aku undang.
Hari setelahnya, aku menghindar darimu. Sulit memang. Karena hari yang awalnya berwarna kini menjadi abu dan kusam tanpa obrolan kita. Tapi, aku harus membiasakannya. Lalu, keesokan harinya, kamu kembali hadir. Pesanmu muncul di layar ponselku dan sangat sulit untuk tidak aku balas. Kamu, kembali. Kembali menjadikan hariku penuh warna. Kembali menjadi tamu yang tak diundang. Kembali menjadi tempat untuk aku jatuhkan hati ini.
Hari ketika aku melihatmu berjalan beriringan dengannya, tak hanya terjadi sekali padaku. Esoknya, aku melihatmu lagi. Tertawa dengan tangan yang merangkul di pundaknya tetap membuat ku mencintaimu. Tak peduli dengan statusmu dengan dia. Tak peduli dengan perasaanmu yang tak ada untukku. Tak peduli dengan status yang tidak pernah tercipta diantara kita. Aku masih saja menyukaimu. Bahkan ketika aku tahu hati ini salah mendarat, aku memaksa kenyataan itu salah.
—7.51pm
![](https://img.wattpad.com/cover/140338104-288-k460858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...