Kita ini, Tuan. Bagai dua insan yang belum pernah dipertemukan, lalu Tuhan berkata pada semesta, untuk mempertemukan kita.
Seharusnya kisah ini diawali dengan hal manis. Memang begitu adanya, Tuan. Tapi selanjutnya, tak seperti yang aku harapkan. Kita bertemu, tanpa sengaja. Lalu, aku mengenalmu. Tak butuh waktu lama mengenalmu, aku menyukaimu. Aneh memang, Tuan. Aku menyukaimu, bahkan sebelum aku tahu apa warna bola matamu. Aku menyukaimu, tanpa alasan, tanpa sebab, tanpa perihal.
Tuan, kenapa ini bisa terjadi? Kenapa hatiku jatuh padamu? Kenapa pusat perhatianku selalu ada padamu, sedangkan kamu juga tidak melirikku.
Singkatnya, aku menyukaimu tanpa alasan, lalu bergantung pada kepastian yang tak akan pernah aku dapat. Sebab, Tuan, kamu tak tahu perasaan ini. Perasaan yang aku simpan, kemudian aku kubur dalam-dalam supaya kamu tak tahu.
Tapi..., kenapa kamu tak demikian, Tuan? Kamu malah..., malah membuatku mencari alasan untuk aku bertahan, Tuan. Entah apa motivasimu membuatku merasa seperti itu. Tapi, memang benar adanya, Tuan. Kamu membuatku berhenti untuk berjalan mundur. Membuatku kembali berporos pada satu titik yang tak pernah bisa aku gapai. Iya, itu kamu, Tuan.
Maka, pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan di sini adalah, kamu menginginkan aku bagaimana Tuan?
—2.10am
****
Ps. Hola!
Di sini aku akan menawarkan sebuah cerita. Cerita yang aku buat sedemikian rupa, dengan secuil kisah denganmu yang aku kemas rapi dalam cerita.
Hehe, kebiasaan bucin.
Oke. Berikut sinopsisnya :
*
Namanya Dafina Araya Barsha. Gadis cuek yang ternyata pemenang lomba menulis cerpen tingkat Provinsi. Hadiahnya lumayan. Ia berkesempatan untuk liburan ke Bali bersama pemenang menulis puisi. Maka, perjalanan Raya pun dimulai.
Teman semasa liburan Raya adalah Ararya Byakta Naresh. Cowok jahil, tidak bisa diam, yang merupakan penyair puisi dari satu sekolah yang sama, SMA Kartawijaya. Raya tak mempercayainya. Tapi cowok yang menjadi pujangga hati bagi siswi di SMA Kartawijaya tersebut duduk di sebelahnya saat akan menikmati liburannya ke Bali.
Kisah ini dimulai di bandara. Dengan segala kecanggungan yang ada, akhirnya mereka membuat perjanjian yang membuat pertemuan mereka berkesan. Selama di Bali dan sesudahnya, mereka masih berteman baik. Hubungannya semakin baik, bahkan ada kemajuan. Hingga Arya harus pergi kuliah dan Raya menyusul ke universitas yang sama. Mereka masih bersama hingga dewasa.
Lantas, apakah cinta itu abadi?
Namun Raya tidak percaya kebetulan. Ia juga tidak percaya takdir. Yang ia percaya hanyalah pilihan yang ia pilih sehingga ia bisa hidup dengan keadaan seperti ini. Jika ia tidak memilih mengikuti lomba, ia tak akan pernah bertemu dengan Arya, laki-laki yang berhasil merubah hidupnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/140338104-288-k460858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoesiaAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...