Lagi-lagi aku dipertemukan oleh seorang yang tak bisa ku tebak pikirannya. Atau memang aku tak bisa menerka?
Aku bertemu denganmu secara singkat. Ketika aku meminjam novel di perpustakaan, dan kebetulan kamu menyambut senyumku di sana.
Kamu lucu. Mengatakan semua impianmu secara rinci, tanpa titik, tanpa koma. Kamu mengatakan rancangan masa depanmu, yang benar-benar tertata rapi. Kamu bercerita tentang semua hal yang kamu tahu asal mulanya. Bahkan, kamu mencoba menyukai apa yang aku suka seketika.
Jika aku kembali pada masa lalu, perjuanganmu adalah perjuanganku.
Aku pernah berusaha mencari tahu semua hal yang kamu tahu, agar tercipta obrolan diantara kita. Aku mencoba menyukai apa kesukaanmu, agar pertemuan itu dapat terisi dan mebekas. Perbedaannya, di antara aku dan kamu, kamu yang paling cerewet berceloteh tentang cita-citamu, sementara aku hanya diam, menyimak dan mendengarkan semua celotehmu. Aku suka. Bahkan ketika kamu menanyakan impianku, kamu tak menggubrisnya kemudian. Seperti kamu harus diperhatikan selalu.
Kembali pada kenyataan yang sedang ada di hadapanku,
Aku tak mengerti apa maumu. Kamu datang dengan pertemuan singkat. Aku yang berharap semua tak seperti dulu hanya bisa mengikuti arus yang Tuhan beri.
Semoga kau tak mengecewakan, seperti yang lalu.
—9.45pm
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...