Aku duduk termengu di sebelah barat hamparan pasir pantai yang putih. Di bawah rimbun pohon kelapa yang menjulang tinggi, aku memeluk lututku sendiri. Langit masih bewarna biru. Awan-awan masing menggantung menghiasinya. Angin semilir yang menampar wajahku, membuatku sesekali menyibakkan poniku ke belakang telinga.
Aku di sini. Duduk sendiri, sementara inginku ada kamu di sampingku. Tapi sayang, kamu sedang pergi entah kemana. Aku tak tahu tepatnya kemana tujuanmu. Yang aku tahu, pasti kamu juga sedang memandang langit yang sama. Bewarna biru, dengan awan yang menggantung di sana. Maaf, aku tidak tahu pastinya. Tapi, biarkan aku menerkanya.
Iya, hobiku sejak bertemu denganmu, adalah menerka. Senang sekali menerka apa yang sedang kau lakukan, apa yang kau pikirkan, bahkan apa perasaan yang kamu miliki, terutama terhadapku. Iya, cukup sulit untuk menerka tentangmu. Apalagi menerka maknamu menanyakan suatu hal padaku, padahal maknanya sederhana; Kamu hanya bosan, tidak berniat menanyakan suatu hal tentangku sama sekali.
Pernah satu hal terjadi, yang aku ingat sampai sekarang. Kamu menanyakan apakah aku akan pergi ke kedai kopi langgananku. Aku jawab tidak. Karna aku sibuk lantaran suatu pekerjaan yang harus aku selesaikan. Setelah itu, tak ada yang terjadi. Kamu masih mengirim pesan, membahas hal-hal yang sebenarnya tidak penting, hinga aku mengetahui satu kebenaran; Kamu pergi bersamanya ke kedai kopi langgananku, tadi, tepat ketika kamu menanyakan hal itu padauk.
Sungguh, aku tak tahu apa motifmu sehingga bisa begitu keadaannnya. Kamu bertaya padaku dengan dasar agar aku tak melihatmu bersamanya? jika tidak, apa alasannya? Benar memang, hobiku menerka segala tentangmu. Tapi, tak selamanya aku harus menerka perihalmu, bukan?
Maka, aku sudahi saja di sini, boleh?
Aku sudah Lelah dengan terkaan yang tak pernah benar.
-2.30pm
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoésieAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...