Tidak lah sulit bagiku untuk mengatakan bahwa aku tidak apa-apa di depanmu. Hanya saja, yang sulit bagiku adalah untuk berkata sejujurnya padamu. Ketika tekad ku sudah bulat untuk mengatakan bahwa kamu membuatku kecewa, bibir ini selalu bungkam. Rasanya seperti aku ingin membuatmu merasa bahwa aku bahagia dengan semua permainanmu. Seperti aku ingin selalu berada di sampingmu dengan kebohonganku.
Ada satu hal yang sulit aku hilangkan dari kebiasaan ketika hatiku tersayat. Yaitu aku yang selalu memendamnya tanpa kamu tahu bagaimana keadaanku sebenarnya. Lagi pula, kamu tak akan menanyakan keadaanku, bukan?
Ketika aku gencar merespon mu dengan antusiasku menyambut ceritamu, kamu hanya membalas responku dengan acuh. Hanya mengatakan kata-kata singkat, lalu berhenti pada sebuah topik yang tak aku inginkan. Saling diam untuk beberapa saat. Hingga akhirnya aku benar-benar kehilanganmu.
Rasanya tak adil. Apalagi perasaan peduliku yang tak pernah kau rasakan. Tapi jika begini akhirnya, aku terima. Aku mudah mengatakannya, bukan? Percayalah. Aku bisa.
- 9.30pm
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoésieAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...