Jadi singkatnya begini.
Kamu datang, membuat hariku berwarna. Lalu menjadi bagian dalam hidupku, lalu kamu bermetamorfosis selayaknya kupu-kupu yang meninggalkan zona nyamannya. Hingga akhirnya, seseorang yang datang akan pergi juga.
Setelah kamu pergi, aku rapuh. Bagai di ujung tanduk keputusasaan, aku mengunci hati, dan mambuang kuncinya jauh-jauh dari dunia ini.
Lalu kemudian, ada seseorang yang lain hadir dihidupku, memberi warna yang tadinya abu, kini menambah keceriaan. Ia membuatku bangkit dari keterpurukan karenamu. Lalu mengajakku untuk menutup lembaran yang lama, lalu membuka lembaran yang baru.
Namun, kamu seolah-olah tidak terima. Kamu tidak menerima kenyataan bahwa aku bisa bahagia tanpa harus bersanding denganmu. Kamu tidak menerima kenyataan bahwa aku memilih dengan orang lain daripada harus denganmu. Kamu tidak menerima kenyataan bahwa takdir menyuruhku untuk menyembuhkan hati dengan sendiri tanpa perlu bantuanmu lagi.
Kini, apakah aku salah?
Perlu kamu tahu, kamu tidak bisa seenaknya hadir dalam hidup seseorang, memberi harapan yang manis, lalu menjatuhkannya dengan baik. Kamu tidak bisa menyangkal kenyataan yang sudah terjadi, dan itu benar adanya.
Kamu juga perlu tahu, seseorang berhak bahagia, walaupun ia tidak bersanding denganmu. Seseorang berhak menyembuhkan lukanya, walaupun bukan kamu penyembuhnya.
- 22 : 30
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...
