Mungkin kamu yang tidak pandai menafsirkan sebuah kalimat yang aku rancang sedemikian rupa. Atau mungkin aku yang tidak pandai merangkai sebuah kalimat menjadi sesederhana mungkin untuk mewakili perasaanku untukmu, sehingga kamu tak bisa mengerti semua usahaku untuk menyadarkanmu bahwa ada aku yang menunggumu di sini. Dan nyatanya begitu. Kamu tak paham dengan perasaanku.
Memang salahku karena aku mencintaimu dalam diam. Kamu pernah berkata, 'jika kamu suka, nyatakan. Jangan hanya dipendam sendiri. Perasaanmu tak akan terbalas jika hanya kamu pendam sedalam mungkin.'
Kini aku tanya, mungkin bagimu mudah. Tapi bagi orang yang menyukai dalam diam susah. Jika aku mengaku bahwa aku menyayangimu, akankah berakhir seperti yang aku bayangakan? Akan kah semua perasaan yang aku pendam akan terbalas? Belum tentu, bukan?
Maka, jangan berkata enteng soal mengaku tentang perasaan. Rasanya sulit. Bibir ini selalu kelu untuk mengatakan yang sebenarnya. Lebih baik dipendam, dari pada diucapkan dengan akhir yang tak diinginkan.
- 3.09am
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...