Selamat pagi untukmu yang selalu menunggu hari libur tiba. Selamat bermain main di rumah untuk tiga hari ke depan. Aku tahu, kamu pasti menginginkannya.
Kamu selalu mengimpikan hari libur dan hanya dihabiskan oleh permainan games di komputer maupun handphonemu kan? Semoga bisa tercapai ya. Tidak perlu kamu membuang waktumu untuk. Membalas pesanku di hari libur. Toh, memang rasanya kamu sangat sulit dihubungi ketika kamu asyik dengan gamemu. Maka, aku terima saja perlakuanmu.
Oh iya, jangan lupa makan. Karena terkadang kamu lupa waktu hingga tidak memperdulikan jam makanmu. Apalagi mempedulikanku yang tengah dilanda oleh rindu. Tidak apa-apa. Selama kamu bahagia, aku juga bahagia. Oh iya, jangan lupa tidur ya? Aku takut saja jika hari sudah kembali normal, aku akan bertemu denganmu, namun kamu hanya menatapku dengan mata yang lemas seperti kurang tidur. Intinya, jaga kesehatanmu di hari libur seperti ini.
Jangan risaukan aku. Walaupun kamu memang tidak pernah mempedulikan apa yang aku kerjakan di hari libur. Apalagi untuk menanyakan kegiatan apa yang aku lakukan, hanya memberi kabar kamu akan melakukan hal apa di hari itu pun tidak pernah kamu tanyakan untukku. Kenapa? Kenapa kamu bertingkah seolah-olah kamu tidak merindukanku? Aku merasa seperti sendirian. Tidak ada orang yang menyemangati. Atau bahkan menemani hari-hari lewat chat. Ini bukan salahku kan? Ini juga bukan salahmu kan? Semoga tidak.
Semoga kamu menikmati harimu, ya? Semoga bukan hanya aku yang ditikam rindu dan khawatir. Semoga juga kamu masih ingat ada aku yang selalu menunggu kabarmu.
-11 : 16
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...