Tapi, kamu adalah rumah bagiku. Bagaimana pun aku pergi, sejauh apa pun aku melangkah menyusuri samudera luas, seberapa tingginya aku melompat ke langit ke tujuh untuk menghindar darimu, aku juga akan datang kembali padamu. Karena kamu rumah, bukan hanya sekedar tempat pemberhentianku. Karena, kamu memang menjadi sebuah makna ketika kata tak mampu bersambung menjadi sebuah kalimat.
Lalu, aku menopang bebanmu. Memikul semua keluh kesahmu. Membuatmu lebih ringan dan enteng ketika berpergian. Menjadikanmu sebagai pribadi yang lebih segar dari hari biasanya. Membangkitkanmu dari keterpurukanmu. Mengajakmu berlari sejauh mingkin menghindari badai yang menerjangmu. Tanpa kamu sadari, aku terlalu berat menanggung beban ku sendiri. Aku terlalu letih berlari mengejarmu yang semakin jauh. Aku terlalu lamban untuk menggapaimu di ujung penantianku. Aku terlalu sulit membangunkanmu untuk kembali bangkit ketika kamu jatuh.
Lalu, bagaimana dengan urusanku? Tidak masalah. Seberat apa pun masalahku, ketika aku melihatmu, semuanya sirna. Hanya dengan secuil senyummu, letih karna mengejarmu jadi lenyap. Aku jadi lebih semangat. Hingga akhirnya aku sadar, kamu terlalu jauh untuk ku kejar, terlalu jauh untuk ku gapai tanganmu. Karena aku terlalu fokus untukmu, dari pada diriku sendiri.
Tak masalah, selama aku di sampingmu, aku bahagia.
- 4.44am
KAMU SEDANG MEMBACA
Today.
PoetryAku menyudahi segalanya. Baik tentangmu, maupun tentang kita. Karena kita sudah selesai. Tak ada lagi cerita yang mengisahkan tentang kita dalam bab baru. Aku melepasmu pergi dengan yang lain. Terserah kamu mau berbuat bagaimana, yang penting aku me...