4

7.8K 626 42
                                    

Ga lama gue selesai, terus beresin buku dan pergi ninggalin cowo itu. Gue ga langsung pulang, soalnya pengen liat sekolah ini lama-lama. Mata gue tertuju pada taman hijau ditengah sekolah yang indah banget kayak di drama Korea, dan yang sering gue liat ya, pemain drama Korea bakal duduk di bawah pohon sambil baca buku.

 Mata gue tertuju pada taman hijau ditengah sekolah yang indah banget kayak di drama Korea, dan yang sering gue liat ya, pemain drama Korea bakal duduk di bawah pohon sambil baca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue lari-lari kecil ke arah taman dan duduk dibawah pohon, terus ngeluarin buku rumus matematika tadi, biar kayak di drama Korea.
Anginnya sejuk banget gaes, buat gue tenang baca buku di sini.

Eh but wait, kok halaman buku ini ga lengkap ya? Ini halaman 98 nya mana?

Gue ngebolak-balik buku itu, tapi ga ketemu. Duh kalo ketawan sama orang gimana? Disitu ada aib gue:(
Okay Han, be quite. Mungkin jatuh pas gue jalan kesini, gue pun nyari-nyari itu halaman ilang kemana-mana. Tapi ga ada:((

Pas gue ngeraba (?)

Ngeraba rumput yang ada di sekitar gue, tiba-tiba ada sepatu yang nongol. Gue pun ngeliat keatas, itu cowo tadi.






***

Author POV

Hana pergi meninggalkan kantin dan pria itu, pria itu makan dengan perlahan sambil sesekali melihat kebelakang, seperti tidak ingin ketawan pada seseorang.

Ketika ia selesai makan, ia menemukan secarik kertas berisi kata-kata yang tidak ia mengerti. 

"Ini pasti punya cewe tadi," pikirnya.

Pria itu mencari wanita tadi kemana-mana. Ada tertera nama Hana disana. Lalu berbagai tulisan asing. Pria itu langsung menyimpulkan bahwa ini adalah milik Hana anak pindahan itu.

"Lo lagi nyari sesuatu?" tanya pria itu yang tiba-tiba datang.

Hana mendongak, menatap pria bertopi hitam itu. Lalu ia berdiri, "i-iya nih."

"Ini bukan?" pria itu mengeluarkan halaman buku Hana yang hilang.

Hana bernafas lega ketika melihat halaman itu, "nama lo Hana bukan?" tanya pria itu.

"Iya gue Hana, makasih udah nemuin halaman buku gue yang ilang." Hana menarik kertas itu dari tangannya.

"Sama-sama, lo murid yang baru pindah itu ya? Yang dari Indonesia. Dan lo wannable ya?" tanya pria itu lagi.

Hana menelan ludahnya, ia masih terdiam. "Berarti dia ngebaca tulisan itu di halaman buku gue," batinnya.

"Ya gue murid pindahan dari Indonesia, hah? Apa? Wanna —apa? Ini buku udah lama, dan sering dipinjam temen gue. Jadi ya mungkin temen gue yang nulis," jawab Hana.

"Oke Han, lo bohong hari ini." Batinnya.

Pria itu hanya ber oh ria. Ia memperhatikan orang di sekitarnya, tidak ada orang. Lalu pria itu membuka topinya. Membuat hati Hana meloncat kaget dan matanya membulat sempurna. Tapi ia mencoba tenang.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang