"Lho pak satpam?"-Hana
"Pak satpam ke 3 penjaga hati gue ngapain disini" batin Hana sedikit mengawur.
🌷🌷🌷
Itu Jinyoung. Ia merangkul tas hitamnya. Memakai jaket tebal serta masker hitam. Mata kecil nya tetap tampak menawan dari arah sini.
Hana masih terdiam di tempat. Karena tak percaya siapa yang ada didepannya, "ini serius? Baejin? Dia datangin kelas gue?" batinnya.
Jinyoung melangkah kearah Hana. Tepat didepan Hana ia membuka masker nya, "maaf ya Han. Gue lama ya?"
"Eh engga papa. Hehe iya lo lama," kata Hana jujur.
"Yaudah, lo masih mau ngeliatin salju? Atau mau pulang?" Jinyoung melirik ke jendela besar di belakang Hana.
"Mau pulang, bosen disini." Hana berjalan melewati Jinyoung lalu mengambil tasnya. Ia memasukkan ponselnya kedalam tas. Dan sempat melihat notifikasi dari ponsel.
Baejin : Han (8)
Hana tersenyum lebar, "mimpi apa gue di spam cogan."
"Udah?" Jinyoung tiba-tiba berdiri disamping Hana.
"U-udah kok," Hana mematikan ponselnya dengan cepat.
"Lo bawa jaket ga?" tanya Jinyoung ketika Hana sedang merapikan rambutnya.
Hana menggeleng cepat. Saat ini ia merasa ingin mengutuk dirinya sendiri, terlebih lagi di cuaca dingin. Ia tidak membawa jaket, baju seragam sekolahnya tidak terlalu tebal. Hana juga memakai rok sekolah yang pendek.
Jinyoung menatap Hana sekilas. Ia memasang maskernya kembali, lalu membuka jaket. "Nih, pake punya gue."
"Hah? Punya lo?" ucapnya dalam kata bahasa Indonesia.
"Gue ga ngerti lo ngomong apa?" Jinyoung menggaruk tengkuk lehernya.
Hana menggeleng, "gausah deh. Ntar lo yang kedinginan. Ayo baejin. Ntar salju nya tambah tebal," Hana berjalan duluan. Meninggalkan Jinyoung di kelas.
"Si Hana kenapa? Emang jaket gue bau ya? Makanya dia gamau pake?" Jinyoung mencium jaketnya, lalu berjalan keluar menyusul Hana.
Hana memegang dadanya. Apakah jantungnya sedang paduan suara sekarang? Dimusin dingin seperti ini? Entah kenapa tubuhnya sedikit hangat walaupun tidak menggunakan jaket.
"Han, lo ga dikejar hantu. Jangan cepat-cepat dong!" kata Jinyoung keras.
Suara Jinyoung mengisi satu koridor ini, membuat Hana menghentikan langkahnya. Ia berbalik, tersenyum tipis sambil menunggu Jinyoung menghampirinya.
"Han, saljunya udah tebal banget. Kita bakal kedinginan kalo lewat gerbang," Jinyoung menatap lurus ke depan.
"Tapi ga ada jalan lain selain gerbang kan? Yaudah lewat gerbang aja." Hana juga menatap lurus melihat hujan salju yang tengah turun.
Dingin yang menusuk tulang menghampiri mereka berdua, Jinyoung mengangguk lalu melepas kembali jaketnya.
"Han, sini deket gue." Jinyoung menarik pinggang Hana kearahnya.
Lalu Jinyoung melebarkan jaketnya, kemudian meletakkan di atas kepalanya dan Hana.
"Ntar lo sakit, soalnya kan lo belom terbiasa. Btw bisa bantuin gue pegang ujung yang satu lagikan?" Jinyoung menatap Hana.
Jarak mereka sangat dekat sekarang, bahkan Hana bisa mendengar suara hembusan nafas Jinyoung.
Hana tidak tahu harus berkata apa, ia hanya mengangguk. Kemudian mereka mulai berjalan berdua beriringan ditengah hujan salju.
"Han, yang bener dong pegangnya," kata Jinyoung disela-sela mereka berjalan.
"Susah nih. Gue megang sisi bawah jadi susah," Hana berusaha memegang jaket Jinyoung dengan benar.
Jinyoung berhenti ditengah hujan salju yang sedang melanda itu, "bentar ya, pegangin yang ini". Hana mengangguk dan sekarang Hana memegang kedua sisi jaket itu.
"Biar lo ga susah, gue aja yang pindah." Jinyoung menepuk bahu Hana pelan, lalu pindah ke posisi Hana tadi.
Hana hanya tersenyum, sejujurnya banyak kata yang ingin ia ucapkan. Tapi lidahnya terlalu kelu, kata-kata itu langsung hilang ketika Hana menatap wajah Jinyoung.
🌷🌷🌷
P
ark_Hana_____
@IlsanGo home⛄ This is 2018. That is 2017
Like 23.346
Comment 11.234Park_Hana_____ men-nonaktifkan kolom komentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞
Fanfictionㅡ𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝟏𝟏 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐛𝐞𝐞𝐧 𝐬𝐮𝐜𝐡 𝐚 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐡𝐞𝐥𝐩. "𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚"ㅡ𝐡𝐚𝐧𝐚 "𝐠𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 �...