67

2.8K 276 5
                                    

850 word
***

Hana membawa sebelas gelas berisi jus tomat yang ia buat selama setengah jam. Meja sudah hampir penuh dengan makanan, teman-teman nya juga sudah duduk semua.

"Oppa, gue duduk didepan lo ya? Gue ga pernah sedekat ini sama lo soalnya." Sihyun membawa piring nya kedepan Jihoon.

"Guanlinie~ gue duduk disini boleh ya. Ingin menatap ciptaan yang kuasa lebih dekat." Kimchi langsung duduk didepan Guanlin.

Mereka berdua, Jihoon dan Guanlin mengangguk. Inilah yang bisa mereka lakukan untuk Wannable, orang yang mereka cintai. Youngmin duduk di depan Woojin, Hyunbin duduk di depan Jisung, beberapa teman Hana yang masih kedapatan duduk depan-depanan dengan mereka juga sangat beruntung.

Seorang gadis tinggi, yang tidak terlalu dekat dengan Hana menghampiri Jinyoung yang meja didepannya masih kosong. Hana yang melihat itu langsung melotot, ia langsung mengambil piringnya dan berdiri didepan Jinyoung. Mata mereka sama-sama menatap tajam.

"Gue duluan yang kesini." Kata gadis tinggi itu.

Hana masih diam, ia berusaha meredam kemarahannya. Pokoknya ia harus duduk di depan Jinyoung bagaimanapun caranya.

"Taehee-ya, yang gue tau lo gasuka Wanna One. Ngapain mesti duduk di dekat dia? Pindah sana deket yang lain." Kata Hana sambil memandang Tae Hee tajam.

Wanna One dan teman-teman Hana sedang terdiam sekarang, menyaksikan apa yang terjadi didepan mereka. Tae Hee, anak kepala sekolah yang sangat sombong. Di kelas Hana ia terkenal jutek, jarang berteman dan juga kasar. Jarang ada orang yang berani berbicara setajam itu padanya.

"Han, emm lo duduk disini aja yah. Di kursi gue." Kimchi menarik Hana untuk duduk didepan Guanlin.

"Gue ga mau ci, kok lo diem sih? Udah pindah sana." Kata-kata itu meluncur lurus dari mulut Hana.

"Lo berani ya sama gue, padahal lo cuma anak baru. Gue bilangin papi, lo bisa langsung dipecat." Tae Hee meletakkan piringnya di depan Jinyoung lalu melipat kedua tangannya.

"Gue engga takut, gausah kayak anak kecil deh. Mainnya kok bawa-bawa orang tua." Kata Hana sinis.

Tae Hee mencengkeram ujung dressnya sampai buku-buku jarinya memerah. Jaehwan yang menangkap jelas gambaran itu langsung mengambil tindakan. Bisa-bisa terjadi perkelahian disini.

"Eh eh udah ya, duduk duduk. Kamu duduk aja didepan Jinyong, biar cewe itu gabung disana." Jaehwan menggerak-gerakkan tangannya, lalu menunjuk Hana untuk bergabung dengan orang lain.

"What the..., bang Jaehwan what do you think now!" Batin Hana terkejut.

"Iya, lo siapa namanya? Hana ya? Lo duduk sama mereka aja ya. Gue pusing hari ini, ga mau denger orang ribut-ribut." Woojin memijit pelipisnya.

Mulut Hana menganga, apa yang didengarnya barusan? Itu benar kan? Abangnya menyuruhnya tidak ikut bergabung.

"Udah, ngapain lo masih disini? Pindah sana." Tae Hee mendorong Hana sedikit.

Hana menunduk, ia benar-benar kesal malam ini. Malam impiannya telah rusak sekarang, dengan tak rela Hana duduk dengan anak-anak lain. Beberapa menit kemudian mereka selesai makan, masih terdengar canda tawa di meja stand kelas Hana.

"Eh udah malem ini, gue sama yang lain pulang dulu ya." Kimchi berdiri dengan teman-teman lain.

"Oke ci, hati-hati ya. Ntar gue pulangnya sama Yunbin." Kata Youngmin sambil menatap Kimchi.

"Iya, yauda yuk. Han, lo ngapain masih disitu. Ayo cepetan, ntar ketinggalan bis." Kimchi menarik tangan Hana yang masih berdiri di dekat Wanna One.

Woojin langsung berdiri, ia ingin mencegah adiknya pulang dengan mereka. "Eh lo yang tadi buatin minum..." Belum sempat Woojin menyambung kata-katanya. Hana langsung menyela.

"Yuk ci, gue gerah di sini. Ayo cepetan pulang, kan lo yang bilang ntar ketinggalan bis." Hana berjalan duluan meninggalkan teman-temannya.

Kimchi mengangguk, lalu ia dan teman-temannya pergi ke depan gerbang menaiki bis yang sudah disiapkan sekolah.

Woojin menatap kepergian adiknya dengan kesal. "Nah lo, Hana nya ngambek tuh." Hasung memandang Woojin sekilas.

"Lagian sih, tadi lo ngapain nyuruh Hana pindah Je?" Woojin melihat Jaehwan yang tengah terdiam itu.

"Gue ngeliat temen Hana yang tadi itu, dia udah giniin tangannya." Jaehwan mengepalkan kedua tangannya, seperti yang dilakukan Tae Hee.

"Gue takut aja ntar Hana kena masalah di sekolah." Sambung Jaehwan.

"Emang kenapa sih, dari tadi kalian nyebutnya nama Hana terus?" Youngmin yang belum tahu apa-apa bertanya.

"Hana itu adiknya Woojin hyung." Jawab Hyunbin.

"Loh? Iya jin?" Tanya Youngmin heran.

"Iya, dia adik gue yang dari Indonesia." Woojin berkata lesu.

"Oh jadi ceritanya pura-pura ga kenal ya. Hana lucu yah, sama kayak lo." Youngmin tertawa.

"Hyung, jangan suka sama Hana ya. Hana gaboleh suka sama kalian berdua." Daehwi menunjuk Youngmin dan Hyunbin, membuat semua member tertawa.

"Jangan-jangan Hana sukanya sama lo ya wi?" Tanya Hyunbin tiba-tiba, semua orang langsung terdiam.

"Maksud lo apa bin?" Tanya Jihoon langsung.

"Tadi dia cerita sama gue, katanya dia lagi suka sama seseorang." Hyunbin berkata lesu.

"Suka sama siapa?" Tanya Woojin.

"Hana suka sama siapa?" Batin Jinyoung ikut bertanya.

"Shuwan suka sama siapa? Gue?" Batin Guanlin.

Hyunbin mengangkat kedua bahunya, tanda tak tahu. "Katanya itu pribadi." Jawab Hyunbin.

"Apakah ini tanda-tanda harapan gue pupus?"-Guanlin.

"Apa dia mulai suka sama gue?"-Jihoon.

"Ga mungkin gue kan?"-Baejin.

"Ngeselin njir"-Hana.

Park_Hana_______

Park_Hana_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@Ilsan, my h❤me.
Pesta sekolah yang menyenangkan!

Like 5.692
Comment 175.622

P_wj_______ bunga dari siapa?

Nierikang dari pacar lo ya @park_hana_______

Komurola_ itu emang dikasih satu-satu dari sekolah hyung.

Seongwoo kirain.

Park_Hana_______ nyemak tau ga? -_-

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang