35-F

3.2K 291 3
                                    

Author POV

Alin = Guanlinie sister.

Guanlin berjalan gusar kearah parkiran, raut mukanya sangat tidak bersahabat.  Bukan karena ia masih kesal pada lelaki yang mengikutinya-Bastian.

Flashback in home

Ia kesal pada kedua orangtuanya. Kemarin malam mereka bertemu, ketika ia pulang setelah latihan di studio nya.

Mereka berdua. Orang tua Guanlin, duduk dihadapan anak mudanya itu. Menatapnya dengan tatapan yang sukar diartikan.

"Ma? Pa? Kenapa?" Tanya Guanlin sambil melepas ransel biru mudanya.

"Mama papa sudah tau nak" Suara pelan papa nya terdengar.

Kening Guanlin berkerut. Tau apa? Apa yang mereka tau?

"Maksudnya pa?" Tanyanya heran.

"Kamu dekat sama temen Sarah dari luar negeri itu kan Lin" Mama Guanlin membuka suara.

"Oh?"  Mulutnya membulat sempurna sembari berusaha tenang. Ia mengacak rambutnya pelan.

"Dari kapan?" Tiba-tiba pertanyaan aneh muncul lagi. Kali ini dari papanya.

Guanlin menatap kedua wajah orang tuanya. "Dari pertama kali dia kesini." Guanlin menunduk.

"Kamu ga suka kan sama dia?" Kali ini terdengar suara kakak Guanlin yang berjalan kearah ruang tamu sambil membawa cangkir berisi teh jahe.

"Kenapa? Emang aku ga boleh suka sama dia kak?" Tatapan Guanlin mengekori kakaknya.

Alin, kakak Guanlin duduk disebelah adiknya. Lalu ia mengangguk tegas sambil menyeruput teh nya.

Guanlin terkejut, tiba-tiba ia merasa ada sekumpulan tombak tajam yang menunggu untuk menusuk hatinya. Guanlin tersenyum kikuk menatap kakaknya.

"Makanya kita kasih tau kamu sekarang. Sebelum kamu suka sama dia Lin. Pengumuman kelulusan kamu kan dua hari lagi." Kata mama Guanlin.

"Iya Lin, kita cuma takut kamu gagal. Kita kan gatau ntar dia ngomong ke sana-sini. Jauhi dia dari sekarang." Sambung Alin.

Guanlin menunduk. Ia menggigit bibir bawahnya. Menahan sakit, menahan tombak tajam yang barusan menusuknya.

"Tapi kak, ma, pa. Shuwan ga mungkin bersikap kayak gitu. Dia anak baik." Guanlin mencoba mencari titik terang.

Tapi titik terang itu tidak terlihat sama sekali, Guanlin menatap raut wajah keluarganya yang diam.

"Semua keputusan ada di kamu. Kamu masih pengen ketemu dia kan? Bisa, ada caranya. Tapi celakai dia dulu, biar dia langsung pulang ke negaranya. Kalau engga, itu lebih bagus. Jadi kamu fokus. Tapi gabakal pernah ketemu dia." Papa Guanlin berdiri hendak meninggalkan ruang tamu.

Guanlin ikut berdiri, entah kenapa emosinya tiba-tiba naik. "Hah? Celakai? Papa kenapa? Kok bisa mikir sampe harus mencelakai dia, dia gaada kaitannya sama ini. Tolong dong pa, jangan bawa-bawa orang lain disini"

Papa Guanlin menatap anaknya dengan lesu. Ia menghela nafas. Lalu pergi meninggalkan ruang tamu. Hening sebentar, kemudian Alin membuka suara.

"Kamu ga boleh ngomong kasar sama papa. Ini untuk kebaikan kamu lin. Kamu bayangin, kalo kamu tetep kasih tau. Dia bakal bilang sama temennya yang lain. Percaya sama kakak. Karena kakak juga gitu, dan kami sama-sama cewe Lin." Alin memegang pundak adiknya.

"Kalo gitu kenapa aku ga celakai kakak aja? Kakak kan juga cewe." Guanlin tersenyum sinis.

Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipi Guanlin. Mata wanita paruh baya yang sedari tadi diam terlihat berapi-api.

"Mama ga pernah ngajarin kamu ngomong kasar Lin. Kalo kamu mau impian mu tetep ada, lakuin perintah mama papa." Mama Guanlin berkata sedikit meninggi.

Guanlin masih diam. Ia masuk ke kamar nya, lalu membanting pintu nya dengan keras.

Dipandang nya foto Hana yang tertempel di dinding kamar. Foto ketika Hana tersenyum, tertawa, melakukan hal konyol. Semua tersimpan disini. Dikamar ini.

Mata panda nya menangis sekarang. Dalam hidupnya untuk pertama kali, impian nya bisa menyakiti orang lain. Kenapa harus Hana yang menjadi sasarannya?

Kenapa semua ini tidak diketahui lebih awal. Guanlin menjambak rambutnya, ia duduk dipojok ruangan. Kalau saja ini lebih cepat, tidak akan ada yang tersakiti.

Guanlin suka pada Hana, sejak ia kepergok meniup dandelion. Dan ia tak pernah merasa suka yang seperti ini pada wanita lain.

Bersambung ke part selanjutnya ❤

Sarahyang
@Taipei, Taiwan

Hari ini pergi makan sama @park_hana______ dan @gnln_l

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini pergi makan sama @park_hana______ dan @gnln_l

Like 234.120
Comment 12.451

Park_Hana______ hari ini menyenangkan!

Gnln_l yass

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang