32-F

3.6K 318 2
                                    

"Yaudah masuk yuk, udah ditunggu didalam. Btw itu makanan kan? Biar gue bawain ya" Bastian mengambil paper bag berisi makanan dari tangan Sarah.

Sarah tertawa kecil lalu masuk bersama Hana. Ia bertemu ayah dan ibu Bastian. "Sarah! Shuwan! Tante kangen sama kamu" Ibu Bastian memeluk kedua remaja itu.

"Hana ga suka dipanggil Shuwan ma" Ayah Bastian yang duduk daritadi akhirnya bersuara.

"Kenapa? Kan bagus namanya. Sarah kamu panggilnya jangan Hana lagi, Shuwan aja." Ibu Bastian menepuk pundak Sarah pelan.

Sarah hanya mengangguk sambil tersenyum kikuk, sama seperti Hana. Suasana keluarga sepupunya ini sangat ceria, membuat mereka sedikit heran.

"Mama papa baik kan? Han, sementara kamu disini Bastian akan jagain kamu." Ayah Bastian memulai percakapan.

"Baik kok om. Iya terimakasih banyak ya om." Hana tersenyum manis.

"Masih kebawa ya gaya Indonesia nya? Haha gapapa kok" Ayah Bastian tersenyum. Hana hanya tersipu malu.

Bastian yang baru beberapa menit duduk sambil memegang ponsel itu berkata.

"Shuwan lo tenang ae. Lo aman sama gue disini. Gue ama Sarah bakal jadi tour guide lo. Yakan Sar?" Bastian memandang Sarah.

"Gue sih males, lo aja sendiri" Sarah tertawa.

Bastian cemberut. Dan ayah ibunya hanya tertawa. "Emm yaudah ya Tante, Om. Hana sama Sarah pamit dulu ya, soalnya balik ke kota lama. Gapapa ya tan? Kapan-kapan Hana kesini lagi." Kata Hana.

"Cepat banget, yaudah deh. Kalian berdua istirahat ya. Makasih udah kesini." Kata ibu Bastian.

Hana dan Sarah tersenyum, lalu mereka pamit dan pulang ke kota. Ke rumah Sarah.

.
.
.

20.15

Hana POV

Gue udah dikamar Sarah, lagi tiduran sambil ngeliat ig. Fyuh gue cape banget. Tadi sampe sini jam 7 an. Terus ngobrol sama mama papa Sarah sampe jam segini. Sekarang si Sarah masih mandi. Gue ngebuka hape dan ngasih kabar ke mama.

Mama Q

Ma, Hana udah sampe tadi jam 5. Maaf ya baru dikabarin tadi abis dari tempat Bastian.
✓terkirim

Abis ngirim pesan, gue berdiri dan ngeliat kamar Sarah. Sarah itu suka ngelukis, jadi di kamarnya banyak lukisan. Dan itu semua bagus.

Kalo gue mah, gambar nya kea anak esde. Cuma dua gunung(?) Terus matahari ditengahnya terus dikasih smile. Eaa

Gue ngeliat pintu gede yang ngarah ke balkon. Karena rasa penasaran, gue buka pintu dan udara dingin langsung menerpa.

Wah disini sejuk banget. Gue bisa liat kelap-kelip lampu dan keadaan ramai jalan raya.  Tiba-tiba ada serbuk dandelion yang terbang ke arah gue.

Gue ngelongo karena ngerasa kayak didrama-drama gitu. Bayangin aja, ini tuh kayak ada cowo yang niup ke gue. Terus nanti sama-sama jatuh cinta pandangan pertama.

Tanpa sadar gue mulai ngadahin tangan buat tangkap dandelion. Tapi ga satu pun dandelion itu mendarat ditangan gue. Gue noleh ke samping kanan dan kiri, nyari dari mana dandelion ini terbang.

Dan ternyata dari sebelah kanan gue, ada malaikat pencabut nyawa eh kaga deng. Yakalii pencabut nyawa. Maksud gue ada Gwanlen.

Mata gue ga kedip liat Gwanlen lagi megang beberapa dandelion sambil senyum dan niup dandelion.

Park_Hana_____
@when 2017

Aku gatau bertemu dengan mu adalah hal yang menyenangkan atau menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku gatau bertemu dengan mu adalah hal yang menyenangkan atau menyakitkan. Tapi aku bahagia sekarang.
#puitis #time

Like 456.678
Comment 200.010

Sarahyang soq puitis

Gnln_l menyukai kiriman Anda.

Gnln_l mulai mengikuti anda. 5dtk

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang