19.04 KST
Author POV
Hari sudah mulai gelap. Salju juga masih turun. Dihalaman dorm Wanna One ini sudah ada dua orang yang tengah berjalan berdua. Hana disebelah kanan, dan Jinyoung di kirinya.
Wajah mereka sama-sama berseri-seri. "Lo ga kedinginan?" suara Jinyoung tampak parau, mungkin karena dingin yang menusuk tulang.
Hana tersenyum manis. "Engga kok. Baejin kalo gue ngelepas sarung tangan, bakal dingin banget ga?" Hana bertanya sambil melihat sarung tangan putih yang dipakainya.
"Ya pasti lah Han. Masa yang kayak gitu lo tanyain. Siniin tangan lo. Gue tau gimana caranya supaya lo ga kedinginan walau ga pake sarung tangan," Jinyoung mengadahkan tangannya.
Hana pun mengikuti perintah Jinyoung. Lalu Jinyoung membuka kedua sarung tangan Hana. Ia juga melepas sarung tangannya.
"Dingin banget Baejin," Hana sudah mulai kedinginan.
"Tunggu, sekarang angkat tangan lo kayak gini. Tapi lo angkat tangan kanan," Jinyoung mengangkat tangan kirinya. Hana mengikuti Jinyoung, ia mengangkat tangan kanannya. Membiarkan butiran dingin itu menyentuh kulit hangatnya.
"Sini tangan kiri lo," kata Jinyoung mengadahkan tangan kanannya.
Hana menatap tangan imut Jinyoung dengan heran. Lalu ia meletakkan tangannya di atas tangan Jinyoung, sekarang mereka berpegangan. Kemudian Jinyoung memasukkan genggaman tangannya dan Hana ke saku jaket.
"Udah ga terlalu dingin kan? Sekarang lo bisa ngerasain salju tanpa takut kedinginan" Jinyoung tersenyum.
Hana hanya terkejut, bola matanya membulat sempurna. Ini adegan yang selalu ada di drama Korea yang ia tonton. "Gue selalu nonton adegan ini di drama. Ketika cowo dan cewe jalan berduaan di salju, cowo itu akan genggam tangan cewenya terus dia masukkin genggamannya kedalam saku jaket. Kayak gini," Hana bercerita panjang lebar sambil tersenyum.
Jinyoung hanya tertawa kecil. Mereka berjalan menyusuri halaman putih ini, ketika sudah cukup lama berjalan, Hana memasukkan tangan kanannya kedalam saku. Matanya membelalak saat tahu bahwa gelang yang ada di dalam sakunya itu hilang. Tanpa aba-aba, Hana berhenti seketika dan membuat Jinyoung menatap heran.
"Baejin, gelang gue kayaknya jatuh deh pas kita buka sarung tangan." Hana panik, itu hadiah ulang tahun dari seseorang yang berharga dalam hidupnya.
"Serius? Coba cek dulu yang bener," kata Jinyoung.
"Engga ada, gimana nih. Itu berharga banget buat gue," kata Hana frustasi.
Jinyoung hanya terdiam saat itu. Lalu ia menunduk. "Han, kenapa ya kalo lo lagi berdua sama gue. Gue selalu buat masalah. Kayak tadi karena jaket, sekarang gara-gara gue gelang lo ilang."
Kening Hana berkerut. "Itu perasaan lo aja, jangan pernah nganggap kayak gitu dong. Udah gapapa," Hana sedikit kecewa.
"Gue minta maaf ya Han. Hana lo liat gazebo itu kan? Lo tunggu disana ya. Gue bakal ke tempat tadi buat nyari gelang lo," Jinyoung menunjuk sebuah gazebo indah.
Hana mengangguk, lalu membiarkan Jinyoung berjalan ke tempat tadi sendirian. Hana menghela nafas, dan mendatangi gazebo itu.
20.00 KST
Beberapa kali Hana merapatkan tangannya. Ia kedinginan sekarang, "apa gue masuk aja kedalam? Eh engga engga, jahat banget lo Han. Baejin udah baik sama lo, tapi lo ninggalin dia. Ga boleh," gumam Hana pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba dari ujung tempat Hana duduk, ada seorang pria yang datang ke arahnya. Hana tersenyum manis, akhirnya Jinyoung datang begitu pikirnya.
Hana berdiri, ia sudah memasang senyum dari tadi. "Baejin!" jeritnya.
"Oh? Elo?" mata Hana kembali membulat sempurna entah yang ke berapa kali."Sabar ya dek, tar lagi Abang nyampe"-ujin
YunJisung
@IlsanYoereobun annyeong! [Halo semuanya]
Like 101.000.110
Comment 101.101Park_Hana 😍😍kyut
Seongwoo kiyowo
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞
Fanfictionㅡ𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝟏𝟏 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐛𝐞𝐞𝐧 𝐬𝐮𝐜𝐡 𝐚 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐡𝐞𝐥𝐩. "𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚"ㅡ𝐡𝐚𝐧𝐚 "𝐠𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 �...