50

3.6K 313 9
                                    

"Hyung ngomong apa sih?"

"Sekuat-kuatnya lo ngebangun dinding gede buat nutupin perasaan lo, tetep aja bukan berarti semua orang engga tau yang sebenarnya. Pasti ada orang-orang tertentu yang bakal tau." Ucap Minhyun.

Jinyoung terdiam, ia mengerti maksud hyungnya. Ia sangat dekat dengan Minhyun, sudah jelas sedikit banyaknya Minhyun paham dengan perasaan adiknya itu.

"Iya hyung, gue suka sama Hana." Jinyoung menatap Minhyun yang tengah tertawa karena mengetahui pikirannya selama ini benar.

"Tapi hyung jangan kasih tau siapa-siapa ya. Gue gamau semua pada tau." Sambung Jinyoung.

"Iyaiya, ini rahasia. Yaudah makan abis itu istirahat lagi." Minhyun tersenyum.




***

Morning, in Hana's house

05.54

🐙🐙🐙

"Gue dimana? Apa? Apa ini? Gue pake gaun turquoise sekembang ini. Apa gue udah pergi ke acara bazar? Tapi kenapa dress code nya diubah." Hana panik melihat tempat yang tak dikenalinya serta pakaian yang dikenakannya.

"Nona Hana, mari ikut saya." Tiba-tiba ada seorang pelayan rapi yang menghampirinya.

Hana yang masih tidak mengerti keadaan hanya bisa mengangguk seperti orang yang tengah kehilangan akal. Pelayan itu membawanya  kesebuah ruangan.

Ruangan itu hening, sepi tidak ada orang. Isinya hanya hamparan lantai luas yang asing bagi Hana. Perlahan Hana melangkah lebih jauh keruangan itu.

Lantai itu terbuat dari kayu, seperti lantai dansa tapi sedikit berbeda. Sepatu hak Hana yang juga berwarna turquoise menciptakan satu-satunya bunyi diruangan itu.

Tiba-tiba dari pintu Hana masuk tadi, masuk seorang pria dengan setelah jas hitam yang elegan. Hana tidak bisa melihat wajahnya karena dia terlalu jauh.

Dia mendekat ke arah Hana, dan Hana yang masih heran hanya bisa diam sambil beberapa kali memicingkan matanya.

"Hana, aku menyukai mu. Sangat-sangat menyukai mu" Suara pria itu berat tapi indah dan enak didengar.

Hana semakin tidak berdaya mendengar perkataan pria itu, pria itu membuat dirinya penasaran. Dengan sigap Hana melangkahkan kakinya menemui pria itu.

Tapi baru saja selangkah, ia tiba-tiba kaku. Kakinya enggan digerakkan, seperti menancap ke lantai kayu ini. "Hei cowo yang disana, bisa ga lo jalan agak cepetan?" Hana menjerit agar pria itu dapat mendengar nya.

Pria yang masih tidak jelas wajahnya itu tetap berjalan santai kearah Hana, seakan tak mendengar perkataan wanita cantik yang memanggilnya. "Maukah kau menjadi seseorang yang..."

.
.
.

Tringgg!!!

Hana dikagetkan dengan suara alarm yang membuyarkan mimpi indahnya, ia mengambil jam itu menatapnya dengan tajam.

"Lo harus dikasih pelajaran hari ini." Ini tidak gila, tapi Hana benar-benar berbicara pada jam wekernya.

Ia mengikat rambutnya kebelakang, turun dari tempat tidur dan membuka jendela. Lalu memandang jam turquoise itu.

"Masih gue maafin, kalo ga lo udah gue buang ditengah salju." Hana mencopot baterai jamnya lalu meletakkannya diluar jendela.

Hembusan angin dingin masuk kekamarnya, menembus baju tidur biru awan diatas pahanya yang tipis. "Oh? Hari ini udah ga terlalu dingin. Wah ga perlu pake tiga lapis baju lagi deh gue" Hana tersenyum riang.

Tiba-tiba Hana menepuk jidatnya, Astaga! Ada yang ia lupakan hari ini. Kemarin ia membeli pot yang tak jauh dari gang rumah nya.

Pot itu akan dibawa hari ini, kata kepala sekolahnya pot itu untuk kegiatan musim semi mendatang. Hana meletakkannya dihalaman kemarin.

"Gue ambil dulu deh potnya, biar sekalian dibersihin." Hana membuka pintu kamarnya.

Ia menuruni tangga, lalu sedikit terkejut melihat semua Abang nya masih terlelap dengan imut. Sebuah tangan muncul dipundak Hana, tangan itu terasa dingin.

"Tangan siapa? Jangan-jangan hantu"-hana

🐙🐙🐙

Nierikang

Sudah gw bilang jangan salfok hum, nakal sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah gw bilang jangan salfok hum, nakal sih

Like 990.900.101
Comment 456.102

Masadepan.danyel aduh itu tangannya bang.

Sarahyang gw ga liat, hape gw terbalik.

Pecinta.cogan kok gede bang? Bahunya.

Park_Hana______ atas gw ambigu.

Yunjisung sangat panas disini.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang