Hana sebenarnya malu untuk bertatap muka lagi dengan Jihoon, tapi dia juga tidak mau abangnya tau tentang ini.
Woojin bisa jadi sangat posesif pada adiknya sendiri karena hal-hal sepele. "Kalo abang tau gue basah-basahan sama bang Jiun terus dia ngeliat pakaian gue, pasti dia mikir yang engga-engga." Hana sedang membayangkan sikap abangnya.
"Han, lo kok ngelamun? Mereka jalan ke arah pintu gimana nih?" Jihoon juga terlihat panik.
Lamunan Hana berantakan ketika mendengar suara abangnya tertawa. "Bang kita sembunyi dulu, gue tau tempat yang aman." Hana menarik tangan Jihoon.
Sambil membawa pot di tangan kirinya Hana berlari menuju belakang rumahnya, disana ada pintu kecil yang terhubung kekamar Hana.
"Disini emang sempit bang, jadi kita cuma bisa jongkok" Kata Hana pelan.
Hana dan Jihoon sudah masuk keruang rahasia itu, ternyata definisi sempit yang dibayangkan Jihoon diluar ekspektasi. Ruangan itu sangat sempit dan pendek, hanya pas-pasan Hana dan Jihoon. Tapi ruangan ini terlampau hangat karena dekat dengan penghangat dikamar Hana.
Mungkin ini masih dua puluh menit berlalu, tapi rasanya sungguh lama. Mereka sangat dekat sekarang. Dan karena deg-degan yang dirasakan, nafas mereka berdua sama-sama menderu.
Rambut Hana yang masih basah, beberapa kali menetes pada lengan Jihoon. Jihoon hanya diam menunduk, perasaannya sangat aneh sekarang.
"Bang, gue kedinginan. Mungkin karena tadi sampe basah kuyup" Kata Hana gemetar.
Jihoon yang mendengar itu langsung mendekatkan wajahnya pada Hana, ia menggeser tangannya dan meletakkannya dipundak Hana.
"Sini gue peluk" kata Jihoon pelan.
Hana terasa malu, pipinya pasti sangat merah sekarang. Tapi karena ia benar-benar kedinginan, sudah tidak ada cara lain. Hana menerima pelukan Jihoon.
"Han, setiap kita ketemu lo selalu cantik, sekarang juga cantik. Tadi baru bangun tidur juga cantik, lo juga baik, asik, ramah. Kenapa harus lengkap gitu? Kenapa selalu buat gue deg degan?" Jihoon mendekatkan wajahnya pada Hana.
Hana hanya diam, tapi ia tidak menunduk. Ia menatap mata Jihoon seakan-akan terhipnotis oleh sihir yang dipancarkan mata Jihoon.
"Lo mau ga jadi seseorang yang spesial buat gue? Lo mau ga jadi pacar gue?" Tanya Jihoon.
Mata Hana membulat. "Kata-kata itu, percis kayak di mimpi gue. Jadi, jadi dia bang Jiun?" Hatinya berkata.
"Bang, maksud lo? Jangan becanda deh." Hana memastikan.
"Gue ga bercanda Han. Menurut lo gue imut kan? Tapi gue berani ungkapin perasaan gue, gue sang namja [pria sejati] Han. Sekarang jangan bilang gue imut lagi" Jihoon memegang pipi Hana.
Hana benar-benar bingung, ia sama sekali tidak punya perasaan pada Jihoon. Ia murni menganggap Jihoon seperti abangnya tidak lebih dari itu.
"Lo masih ga percaya Han?" Tanya Jihoon dan Hana hanya diam.
Cup~
Jihoon mencium bibir Hana sekilas. Lalu ia menunduk. Seakan malu akan perbuatannya. Hana pun terdiam tak berkedip.
"Oh my God! You got my first kiss" -jiun
"Oh my God! You got my first kiss"-hana
"Gapapa kalo lo gamau nerima, gue cuma mau ngungkapin perasaan aja. Lagian umur kita beda" Jihoon tersenyum.
"Sakit banget hati gue ditolak Hana. Padahal ngumpulin keberanian kayak gini susah. Hana terlalu baik buat gue, makanya ga jodoh. Sabar hun sabar" Batin Jihoon.
Ingin rasanya Hana menampar Jihoon seperti didrama-drama yang menampar orang seperti Jihoon dengan sadis. Tapi Hana tidak bisa melakukannya, ia menghormati Jihoon sebagai abangnya, sebagai member dari boyband yang disukainya.
"Bang, maaf gue gabisa terima perasaan lo. Gue harus siap-siap sekarang. Lo keluar aja dari sini, gue bakal ke kamar dari ruangan ini" Kata Hana cepat dan menyuruh Jihoon keluar.
. . .
Park_Hana_______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You want to be me?
Like 778.234 Comment 456.989
RaynaOhtukaran posisi yuk Han, gw dikorea lo di indo.
Bakjiunyeppeo [cantik]
Pemancunghidung.instankak yuk tes produk kita, bagus lho!