85

3.1K 260 34
                                    

Ini yang terakhir, hari ini 5 part. Sabar ya, insyaallah besok up lagi hehe 😗❤

🌽🌽🌽

"Jinyoungaaaaaaaaaaaaaaaaaw." Suara keras keluar dari ponselnya, membuat Jinyoung tersadar.

Ia mendekatkan ponselnya ke telinga dan masih membiarkan tangan Hana disekitar perutnya. "Oh hyung." Katanya pelan.

"Berkat suara Ong akhirnya lo denger juga sod. Kenapa nelpon gue? Kok tadi ngangkatnya lama?" Tanya Woojin.

"Tadi salah pencet hyung. Mian, gue tutup telponnya ya." Jinyoung langsung mematikan ponselnya.

Ia memegang kedua tangan Hana lalu melepaskannya. "Jangan peluk gue, gue bau keringat." Kata Jinyoung berbalik dan menatap Hana.

"Gapapa kok, sekarang obatin siku gue dulu."

"Yaudah, tapi yakin gamau ke dokter?"

"Yakin, yuk kebawah." Hana berjalan duluan meninggalkan Jinyoung.

"Serius? Nanti tangan lo kenapa-napa." Jinyoung mengikuti Hana.








🌽🌽🌽

"Sakit ga? Serius ga ke dokter? Masih sempet kok, nanti sampe sana gue suruh dokternya melakukan yang terbaik." Tanya Jinyoung sambil mengoleskan salep di siku Hana.

"Sakitnya dikit, gausah ke dokter. Emang gue mau operasi sampe dokternya harus ngelakuin yang terbaik." Hana tertawa.

"Yang ada tuh ya mereka heran, cuma lecet gini aja dibawa ke dokter." Sambung Hana.

"Tapi ini berdarah lo Han. Bukan sekedar luka."

"Emang ada ya luka ga berdarah?"

"Ada, sakit ga berdarah pun ada. Contohnya kayak gue"-linlin, jiun.

"Udah diem aja, gue lagi fokus ngobatin nih." Kata Jinyoung.

Hana mengangguk, dan membiarkan Jinyoung merekatkan plaster di siku Hana. "Be, ayo lanjut. Ntar waktu nontonnya dikit." Ajak Hana.

"Udah gapapa?" Tanya Jinyoung.

"Iya udah kok." Hana menarik tangan Jinyoung kearah kamarnya.

Mereka mengambil karpet yang tadi dan melebarkannya di ruangan perpus. Lalu menata kaca besar untuk bercermin dan meletakkan hiasan-hiasan dinding.

"Ayo satu dua tiga." Hana dan Jinyoung mengangkat lemari berdua.

"Berat banget be." Suara Hana sudah tidak jelas lagi.

"Sabar, ini cuma beda kamar kok. Ayo semangat." Suara Jinyoung pun sudah terbata-bata.

Setelah beberapa kali berhenti, lalu mengangkat lagi akhirnya lemari itu sudah ada ditempatnya. Hana dan Jinyoung tersenyum puas memandang hasil kerja mereka.




10.30 KST

"Han ayo langsung buat ramen. Gue udah laper nih." Jinyoung tersenyum riang.

"Ayo ayo. Tapi gue ganti baju dulu ya, udah basah semua." Hana menyeka keringatnya.

"Oke deh, gue juga."

"Lo bawa baju ga?"

"Engga, cuma kaus sama kemeja kemarin. Gue pake kemeja lagi."

"Pake baju gue dulu. Ada yang kegedean sama gue." Kata Hana sambil mencarikan baju di lemarinya.

"Nih." Hana memberi kaus berwarna turquoise. Warna kesukaannya.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang