94

2.2K 209 15
                                    

Baejinz

Dasi Manna! [Ketemu lagi yuk]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dasi Manna! [Ketemu lagi yuk]

Like 486.291.020
Comment 457

Park_Hana________ Kaja [ayuk]

OptimusHwang 😏😏 ige mwoya [apa nih?]

.
.
.

Malam

21.05 KST

Hana langsung masuk ke kamarnya setelah makan malam. Ia membereskan pakaiannya untuk pergi besok.

Ting!
LINE

Bang niyel (1)

Bang niyel : Han, gi apa?

"Tumben bang niyel ngechat gue." Hana duduk diatas tempat tidurnya.

Hanayuu : lagi beres-beres bang.

Bang niyel : oh gitu.
Bang niyel : jangan lupa bawa baju.
Bang niyel : bawa celana.
Bang niyel : obat-obatan.
Bang niyel : daleman juga jangan lupa.

Hanayuu : yaelah, iya dah.

Bang niyel : besok kita berangkat 8 Han. Jangan telat ya.

Hanayuu : iya bang, jam 7 gue sampe sana.

Bang niyel : oke. Yaudah tidur gih. Udah malem.

Hanayuu : iya btr lagi bang.

Bang niyel : kasih abs mau ga:v

Hanayuu : kaga:v gue tidur sekarang aja la bang.

Bang niyel : yaudah, gd nite Han❤

"Kalo dikasih abs mah yang ada gue gabisa tidur sampe pagi. Kalo dipikir-pikir, bang Niyel itu emang mood booster gue banget deh." Hana berdiri lalu mengancing koper yang belum sempat terkancing tadi.






Kamis

06.30 KST

Kara masuk ke kamar Hana, dan langsung menyuruh gadis itu mandi. "Han mandi, setelah itu sarapan. Semua sudah kusiapkan di meja."

Hana mengangguk dan langsung berdiri. Pagi ini ia tidak terlalu ngantuk. Setelah chat dengan Daniel, Hana benar-benar langsung tidur.

Hana memakai kaus hitam berlengan pendek. Menghitamkan sedikit alisnya, menambah warna merah di pipi serta bibirnya. Ia tampak cantik.

"Hari ini gaboleh sedih, pokoknya 4 hari kedepan harus happy terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini gaboleh sedih, pokoknya 4 hari kedepan harus happy terus." Gumamnya sambil menyisir rambut.

Selesai menyisir rambut, Hana langsung turun dan melihat Do Yoen tengah duduk manis diruang tamunya. Hana langsung tersenyum dan membungkuk.

"Pagi Do Yoen ssi." Ucapnya lembut.

"Pagi Han. Koper mu diatas kan? Biar ku bawakan ke mobil." Do Yoen langsung berdiri dan pergi ke kamar Hana.

"Terimakasih ya." Balas Hana sopan.

Kemudian kakinya langsung menuju ke dapur, melihat berbagai lauk terhidang di meja makan. Gadis cantik ini tampak sangat menikmati.

"Baru aja mulai terbiasa sama lauk pauk disini. Eh malah harus ditinggalin." Batinnya.

Beberapa menit kemudian ia selesai makan, dan langsung pamit pada Kara. Lalu mereka bergegas ke ibukota. Ke dorm Wanna One.

"Han, ku dengar Senin depan kau pulang ke Indonesia?" Sela Do Yoen ditengah-tengah ia menyetir.

"Iya, sejujurnya hari ini aku tidak mau ada orang yang berkata tentang kepulangan ku." Kata Hana kesal.

"Oke baiklah, tidak ada yang suka dengan perpisahan. Aku tahu kau sedih, intinya nikmati saja hari indah didepan mu sekarang."

"Terimakasih, Do Yoen ssi."

🌽🌽🌽

Jam 07.15 KST mereka sampai di Ulsan yang wilayahnya dekat dengan Ilsan. Setelah turun, Do Yoen langsung memindahkan koper Hana ke mobil Wanna One.

Untungnya dipaling belakang mobil, ada empat kursi. Biasanya hanya diisi dua member di belakang. Dan hari ini Hana akan duduk disana.

"Pagi." Hana masuk dengan riang, lalu memandang semua member yang sudah berkumpul di ruang tamu.

Semua senyum dan melambai ke arah Hana. Tapi gadis ini tidak peduli. Ia hanya butuh satu orang. Jinyoung, dimana ia sekarang? Mata Hana dengan tajamnya mencari sosok Jinyoung.

Begitu lega hatinya ketika batang hidung Jinyoung terlihat. Ia sedang duduk disebelah Minhyun, dan matanya bertemu dengan mata Hana.

Perlahan Jinyoung menyunggingkan senyum, membuat jantung Hana tidak karuan. Dan sekarang pipinya tambah merona.

"Udah deg-degan setengah mati ini. Malah senyum lagi, mati beneran gue nih." Hati Hana berkata.

"Woy, udah gausah gitu ngeliatin nya. Dia ga ilang kok." Woojin tertawa kecil melihat adiknya itu.

"Loh? Dia ngeliatin siapa?" Hasung memutar kepalanya ke kanan kiri dan belakang.

"Ah panas banget disini gue keatas bentar ya." Jihoon mengibas-ngibaskan tangannya.

Dari awal Hana berdiri didepan pintu, ia sudah tahu pandangan Hana hanya tertuju pada Jinyoung. Dan itu membuat hatinya terasa panas.

Ada satu orang lagi yang gerah ketika melihat Hana dan Jinyoung bertatap. Lai Guanlin, lelaki tampan berlesung pipi ini dari tadi mengerutkan keningnya.

"Hyung gue ikut, ada yang ketinggalan." Ia mengikuti Jihoon ke lantai dua.

Hana menatap tak percaya, wah lihat mereka apa harus sampai seperti itu? Pikir Hana.

"Ga urusan gue, lo mau marah sama gue ya silahkan. Asal jangan sama Baejin aja." Batin Hana.

Jisung menghela nafas. "Kan tadi udah gue bilang. Cek dulu yang bener, jadi gabakal gini. Ternyata kata-kata gue ga dilaksanain ya. Yaudah cepat. Nanti telat." Kata Jisung.

"Han, udah sarapan kan? Udah bawa semua kan?" Daniel berdiri disamping Hana, dan mengelus kepalanya.

"Udah bang, tenang aja. Semua udah siap bang." Hana tersenyum.

"Yaudah kita berangkat sekarang." Daniel menggenggam tangan Hana tanpa ijin.

Jisung mengangguk. "Hana sama yang lain duluan aja. Gue nunggu dua curut itu dulu."

Mereka semua pun keluar, Hana yang ada dalam genggaman Daniel berjalan duluan. Meninggalkan Jinyoung yang tengah berjalan seiringan dengan Minhyun.

"Kadang gue mikir, apa gue dikalahkan sama bang minhyun ya? Makanya dia nolak gue"-Hana.

Daniel dan Hana duduk berdua. Bukannya tidak nyaman duduk bersama daniel, hanya saja Hana khawatir pada Jinyoung. Ia takut Jinyoung cemburu.

"Walaupun gue gatau gimana perasaan lo, gue tetep takut lo cemburu be." Batin Hana.

"Bang, kita mau kemana?" Tanya Hana pada Daniel.



Next nya sabar ya chingu:"

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang