Dua part dulu ya, author mau ngebut nulis dulu nih. Tenang ya bae, hari ini up lagi kok muehehe.
"Lo cape ga be?" Hana memandang Jinyoung yang duduk disebelahnya.
"Iya, banget."
"Engga Han. Kenapa?" Jinyoung menatap sendu.
"Boong, pasti lo cape. Sini dipundak gue, lo belom pernah ngerasain kan?" Hana menepuk pundaknya sembari tertawa.
Jinyoung ikut tertawa, lalu ia benar-benar menempelkan kepalanya dipundak Hana. Hana terlonjak kaget, lalu ia menatap Jinyoung heran.
"Ngapain?" Tanya Hana. Ia tidak serius soal yang tadi, ia hanya sedang bercanda untuk menghabiskan waktu.
"Istirahat." Jawab Jinyoung sambil memejamkan matanya.
"Sebentar aja, biarin gue kayak gini sebentar aja." Kata Jinyoung pelan tanpa mengangkat kepalanya.
Nyaman, berada dipundak seseorang yang Jinyoung sukai. Kupu-kupu memenuhi perutnya sekarang, mereka berdesak ingin keluar. Jantungnya pun tak mau kalah, mereka sedang konser didalam sana.
Hana yang diam juga merasa hal yang sama. Diam-diam ia tersenyum memandang rambut kilat Jinyoung disamping kanannya. Ia bahkan menahan napas dan berusaha meredakan debar jantungnya yang semakin cepat, takut Jinyoung mendengarnya.
"Lebih nyaman pundak Minhyun hyung." Gumam Jinyoung dengan mata terpejam.
"Tapi sekarang rasanya pundak Minhyun hyung biasa aja." Sambungnya.
Jinyoung mengangkat kepalanya, menatap Hana yang pipinya tengah memerah. Ia senang melihat pipi Hana merah begitu. Aku tidak bercanda, benar bahwa sekarang berada dipundakmu lah yang paling nyaman. Batinnya.
"Han? Hana?" Jinyoung melambaikan tangannya didepan Hana.
"Hah?" Kata Hana cepat.
"Jangan bengong. Tidur dulu yuk, nyampenya masih lama." Ajak Jinyoung.
"Ii-iya yuk." Kata Hana terbata-bata.
Hana menggeser dirinya ke dekat jendela, seakan ia tidak mau tidur didekat Jinyoung. "Jantung gue tenang lah, damai lah, jangan siksa gue kayak gini." Kata Hana pelan, nyaris tak terdengar.
Ia mengelus dadanya berkali-kali. Lalu melirik pria mungil yang tengah memejamkan mata, kemudian ia berbalik melihat kearah jendela. Dan mulai tertidur.
🌽🌽🌽
18.30 KST
Mereka sampai diluar dugaan, ada kemacetan dibeberapa jalur ketika di Seoul. Untunglah setelah melewati Seoul dan mengarah ke Yeongheung-do jalan menjadi lengang. Disini benar-benar sepi.
Belum banyak orang yang tahu letak pantai Yeongheung-do, intinya pantai ini belum terekspos dunia. Tetapi keindahannya tidak diragukan.
Pasir disini berwarna kuning, karena itu Yeongheung-do sering disebut The Yellow Sea. Deburan ombak terdengar jelas, dan malam ini akan lebih tenang karena tidak mendengar suara klakson perkotaan.
"Uwaaa, indah banget disini." Hana meluaskan pandangannya berusaha melihat ujung pantai Yeongheung-do.
Supir Jinyoung tidak ikut melihat pantai bersama mereka. Ia lebih memilih duduk santai di gazebo-gazebo indah dekat pantai. "Aku akan istirahat dulu." Katanya sambil membawa bantal dari dalam mobil sedan.
Jinyoung menghentikan langkahnya, menatap lurus ke depan. Melihat Hana yang tengah tersenyum lebar melihat keindahan alam ini. Angin sore ini juga kencang dan lebih dingin daripada saat pagi tadi.
.
.
.Baejinz
Eating🍲
Like 45.101
Comment 11.101Seongwoo @nierikang niyel ambilin gw yang kayak gitu di kulkas.
Daehwi @seongwoo hyung gw ada, fotonya mau?
Yunjisung keknya enak yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞
Fanfictionㅡ𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝟏𝟏 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧 𝐰𝐡𝐨'𝐬 𝐛𝐞𝐞𝐧 𝐬𝐮𝐜𝐡 𝐚 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐡𝐞𝐥𝐩. "𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚"ㅡ𝐡𝐚𝐧𝐚 "𝐠𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 �...