78

2.6K 270 22
                                    


"Be, Lo ngapain masih disitu. Sini deh." Hana berbalik menatap Jinyoung yang tengah terdiam.

Jinyoung mendekati Hana, mereka sama-sama berdiri menatap pantai yang indah. "Ayo pegangan." Ajak Jinyoung dan disetujui Hana.

Mereka berjalan dipinggir-pinggir pantai, menikmati angin sore yang mulai dingin. Perlahan matahari ingin pulang, dan hari menjadi sedikit gelap.

Entah apa arti pegangan itu. Ketika di Ilsan Lake, di jalan mau ke bioskop, dan bahkan sekarang. Mereka selalu bertanya "Mau tidak pegangan denganku?" Dan mereka juga selalu menjawab mau.

Berharga atau tidaknya pegangan itu, hanya mereka yang tau. Atau mungkin hanya formalitas belaka untuk menjaga wanita, atau hanya genggaman untuk teman yang baik.

Baik Hana maupun Jinyoung, mereka tidak memikirkan, "Kenapa lo ngajak gue pegangan? Maksudnya apa?" Itu sama sekali tidak terlintas dipikiran mereka.

Intinya ketika tangan Jinyoung dan Hana mulai tergenggam mereka bisa menyalurkan kasih sayang dan cinta dalam diam, tanpa perlu berceloteh panjang seperti pasangan lain.

Cinta dalam diam, itu adalah sesuatu yang paling indah dan berharga. Diam-diam memupuk rasa suka hingga membumbung tinggi, diam-diam menyebut namanya dalam buku harian, diam-diam memerhatikan nya.

Itulah mereka, hidup bahagia dalam cinta yang diam. Cinta dalam diam itu, tidak pernah main-main. Sama seperti Jinyoung, ia tidak pernah berusaha ataupun berpikir untuk mempermainkan Hana.

Perlahan langkah mereka terhenti, pandangan Jinyoung mengarah ke bibir pantai. Melihat matahari yang perlahan terenggut. Hana ikut melihat matahari dengan mata indahnya.

Mereka diam dalam harmoni yang damai. Kedua tangan mereka masih tergenggam disana. Sesekali air laut meraba kaki mereka, namun ditarik kembali oleh sang perusuh angin.

Kemudian mereka duduk tepat didepan air laut, masih didepan bibir pantai. Bersama pasir, dan hewan-hewan air yang terbawa ke darat oleh deburan ombak kecil.

"Be, udah hampir tenggelam semua." Kata Hana tanpa menatap Jinyoung. Ia fokus pada sunset didepannya.

"Iya Han, gue suka banget liat sunset. Lo tau ga arti dari sunset apa?" Kata Jinyoung pelan seakan tak mau merusak moment tenggelam nya matahari itu.

Hana menggeleng. "Engga be."

"Artinya kerja bagus Jinyoung, kerja bagus Hana."

Hana memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti maksud Jinyoung.

Jinyoung segera melanjutkan, "Kerja bagus untuk hari ini, satu hari penuh ini kita bisa ngelewati nya dengan baik. Masih bisa tersenyum, dan berkumpul sama orang yang kita sayang." Ia menatap Hana lekat.

"Dan ketika ngeliat sunset, kita bisa merancang dan menata harapan baru untuk besok. Artinya, sunset itu tempat kita merenung harapan apa yang kita lakukan besok. Gitu Han." Jinyoung mengakhiri perkataannya.

Hana hanya terdiam, seakan terhipnotis oleh perkataan Jinyoung yang begitu dalam menusuk ke hati. Benar, seperti itu lah sunset.

Itulah hukum alam, bahwa segala sesuatu diciptakan secara berlawanan untuk saling melengkapi. Setiap ada siang yang terang benderang pasti ada malam yang gelap gulita. Ada musim kemarau yang tandus pasti ada juga musim hujan yang datang.

Demikian halnya dengan matahari, adakalanya terbit dan tenggelam seperti adanya suatu perjumpaan dan perpisahan. Sunset mengubah langit yang cerah menjadi warna jingga yang pekat.

Warna jingga artinya hangat. Ia dapat menarik perhatian, begitulah alam yang tanpa harus berteriak. Dia akan selalu menjadi sebuah pusat perhatian bagi makhluk di bumi.

.
.
.

Park_Hana________
@Yeongheung-do

Kerja bagus Hana! Hari ini bersama seseorang yang gw sayang hum:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerja bagus Hana! Hari ini bersama seseorang yang gw sayang hum:)

Like 997
Comment 456

Komurola_ dari belakang aja udah cantik.

Kimchi_notvegetables jauh ya kak mainnya wkwk.

Seongwoo ih pengen banget kesini, yang mau pergi sama Ong angkat tangan dong. Tapi sorry ya, Ong ga nampak kalo kalian angkat tangan. Jadi Ong pergi sendiri aja.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang