71

2.7K 270 12
                                    

Mian, baru up jam dua belas hum:(

Untuk yang pertama dan juga terakhir:)) Sudah setahun kita bersama bang. Tidak terasa, aku mencintaimu mu. Wanna One.

Ohya, tentang kesalahan aku ngasih capt di ig daedaehwi wkwk. Komen kalian yang udah ngoreksi gabakal aku hapus. Itu jadi tanda, bahwa author juga manusia bisa berbuat salah:v dan author seneng ada yang perhatiin wkwk:v.

.
.
.

"Be, komentarnya gausah dibales ya." Kata Hana sambil memandang ponselnya dan ponsel Jinyoung.

Jinyoung mengangguk, lalu ia menatap jam ditangannya. Setengah sembilan pagi. "Han jam 11 nanti nonton, abis itu makan kita  ya." Katanya.

"Ntar kalo ada yang kenal sama lo gimana?"

"Engga, tenang aja. Gue bawa masker, kacamata, sama topi kok."

"Yaudah be, be duduk disitu yuk?" Hana menunjuk hamparan rumput luas.

"Ayo." Kata jinyoung.

"Mau gandengan ga?" Jinyoung mengadahkan tangannya.

Tanpa ba-bi-bu Hana langsung mengaitkan tangannya disana lalu ia tersenyum dan mereka berjalan riang ke hamparan rumput hijau.

"Di Indonesia gimana?" Tanya Jinyoung memulai percakapan.

"Ya gitu, beda kayak disini lah. Ohya, di Indonesia fans Wanna One banyak banget lo."

"Ohiya? Wah gue seneng dengernya. Ohya Han, kalo dari kita semua lo sukanya sama siapa?"

Hana terdiam, dulu ia menyukai semua member di Wanna One. Tapi sekarang matanya hanya memperhatikan satu orang dari mereka semua. Jinyoung.

"Semuanya." Jawab Hana berbohong.

"Tuh kan, gamungkin gue." Batin Jinyoung.

"Engga deng, dari semuanya gue suka elo." Hana menunjuk Jinyoung.

Jinyoung terdiam, hatinya berdegup kencang sekarang. Andai ia sudah berani mengatakan suka pada Hana, mungkin hubungan mereka hari ini akan berubah.

"Karena udah suka gue... Makasih Han." Pria wajah mungil itu tersenyum.

Hana mengangguk lalu karena bosan ia tiduran di hamparan rumput luas, menikmati langit pagi yang indah. Hari ini sangat indah, semuanya terasa lengkap. Jinyoung, dirinya, dan semua pemandangan ini.

Jinyoung melirik Hana yang tiduran disampingnya. "Be sini, lo liat seberapa cerahnya langit hari ini." Hana menepuk-nepuk rumput disebelahnya.

Jinyoung langsung tiduran disamping Hana, ia menatap sekilas lekukan mata hidung dan bibir Hana. Ia suka menatap Hana, walau hanya dari samping.

"Anginnya kencang banget ya. Gue jadi ngantuk." Perlahan mata Hana mulai sayu.

"Yaudah tidur, gue disini kok."

Hana mengangguk, dan mulai memejamkan matanya. Jinyoung tersenyum bahagia melihat Hana, "Kenapa bisa semanis ini?" Batinnya.






***

Sudah beberapa menit Hana tertidur, Jinyoung masih terjaga dari tadi. Ia tidak tidur, tapi benar-benar bosan seperti ini. Hanya melihat Hana tidur.

Seketika pikiran aneh nya muncul. "Gimana reaksi Hana ya kalo gue kerjain?" Gumamnya pelan.

"Han Han! Ada serangga disebelah lo. Ih gede banget, dia deket-deket lo." Kata Jinyoung panik, membuat Hana langsung bangun dari tidurnya.

"Mana!? Mana serangga nya?" Hana menatap rumput disekitarnya, menggoyang-goyangkan kemejanya. Siapa tahu serangga itu masuk kedalam bajunya.

Jinyoung tertawa, "Bercanda." Katanya senang.

"Baejinaa~ gue udah panik lho. Udah gausah ngomong sama gue lagi, we are not friend again." Kata Hana dalam nada kesal, lalu ia kembali melanjutkan tidur cantiknya.

"Siapa bilang kita temenan? Gue gamau jadi temen lo, kalo pacar lo mau." kata Jinyoung pelan, hampir tak terdengar.

Jinyoung sudah tak niat mengerjai Hana, karena sepertinya Hana benar-benar tak ingin diganggu sekarang. Tapi tiba-tiba ada sesuatu menjalar ditangannya.

Jinyoung langsung menatap tangannya yang bertumpu di rumput, itu serangga. Serangga besar, seperti yang Jinyoung bilang tadi. Serangga itu benar-benar muncul sekarang.

"Han! Han! Bangun, ada serangga. Bangun dong, ntar dia masuk ke baju lo." Jinyoung mengguncangkan tubuh Hana pelan.

"Males, lo boong."

"Seriusan, duduk ga! Jangan sampe gue tarik ya?" Jinyoung menekankan suaranya.

"Kaga, awas aja lo narik gue."

"Susah ya dibilangin." Jinyoung menepuk jidatnya, lalu ia ingin menarik Hana.

Tapi terlambat, serangga itu mendekati Hana dan masuk kedalam bajunya. Sontak Hana berdiri, dan ia berteriak ketakutan.

Berkali-kali ia mengibaskan kemejanya, berharap serangga itu keluar. "Wuaaaa! Be tolongin dong, ini serangga nya masih ada apa ngga."

"Yakali gue buka kemeja lo Han, siapa tadi yang gamau dibilangin." Jinyoung melipat kedua tangannya.



Gnln_l

Minggu yang menyiksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu yang menyiksa

Like 592.228.348
Comment 2

Gnln_l mematikan komentar.

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang