90

2.9K 241 24
                                    

"Be kuy makan. Lo suka pedes ga? Gue pesen level 1,2,3." Dia ngejelasin menu yang ada diatas meja.

"Gue makan yang ga pedes Han. Yang level 1"

"Oke, nih. Nanti yang level 3 kita makan bareng ya." Hana ngambil guksu pedas dan ngebiarin guksu level 3 dimeja.

Gue ngangguk, dan kita makan bareng. "Be gue pengen rasa punya lo." Dia ngangkat sendoknya.

"Ambigu anjay"-niyel

"Nih." Gue ngarahin mangkuk ke dia. Hana cuma makan dikit.

"Enak, lo mau yang pedes?"

"Gue gabisa makan pedes."

"Iya deh jangan, nanti lo sakit. Gue gamau."

Gue ga nanggepin dia. Abis itu gue ke dapur ambil piring kecil dan mindahin sebagian guksu gue kesitu. "Nih makan, katanya yang ori enak."

"Eh? Makasih be."

"Iya sama-sama."

"Abis ini ke kamar gue ya."

"Ngapain?"

"Yah istirahat, gue gamau lo tidur disofa. Tadi aja badan gue sakit-sakit."

Gue cuma diem dan lanjut makan. Hana begitu baik, tapi gue malah gabisa balas kebaikan Hana. Gue bukan gamau pacaran sama dia, cuma ya gue introvert:(( sama kayak author.






14.55 KST

Kita siap makan, dan gue berangsur-angsur pulih jadi Jinyoung yang biasa aja, gue bersikap kalo gue gatau perasaaan Hana. Yah begitu.

"Uwaaah, enak kan disini. Ini meja rias gue, itu pintu kamar mandi, terus apa lagi ya?" Hana sibuk ngejelasin tiap sudut kamarnya.

"Oh? Ini jam weker gue, dari kemarin belum gue pasang batrenya." Dia ngambil jam weker yang ada diluar jendela dan masang batrenya.

Gue ga nanggepin, karena cape gue langsung tiduran di tempat tidur Hana. Dan itu buat dia terkejut. "Gue cape Han." Kata gue.

"Oh yaudah tidur, gue juga bakal tidur disini." Dia nepuk-nepuk ujung kasur sebelah kanan.

Kita tidur punggung-punggungan dan sama sekali ga deketan. Perlahan mata gue sayu, pandangan gue burem, dan gue ketiduran. Di kamar Hana.



***

Dorm Wanna One

Author POV

"Hyung, Ujin mana?" Tanya Ong yang sudah rapi.

"Dikamar Jiun, ngobrol empat mata mereka." Jisung yang tengah makan ramen menjawab.

Ong mengangguk dan berjalan ke kamar Jihoon, samar-samar ia mendengar sesuatu yang mereka katakan.

"Gue gasuka liat sodu sama Hana." Kata Jihoon ketus.

"Yah alasannya apa? Gue jelas-jelas ngedukung mereka. Kurang apa coba? Umur mereka sama, satu sekolahan, dan Hana bahagia kalo udah sama Jinyong." Woojin menjelaskan dengan tangannya.

"Yah mereka ga cocok aja. Apa bisa Jinyong bahagiain Hana? Sedangkan dia aja introvert Jin." Jihoon berusaha menjatuhkan Jinyoung. Ada sesuatu yang ia tutupi.

"Ga jelas lo hun. Setiap orang punya cara masing-masing untuk mencintai orang. Dan itu bukan urusan lo, Jinyong itu selalu nurutin perkataan lo dia anak yang baik. Seharusnya lo seneng karena dia punya seseorang yang bikin dia semangat." Suara Woojin meninggi.

"Ehm ehm permisi." Ong yang sudah mendengar cukup banyak, masuk ke kamar Jihoon. Lalu ia menutup pintunya rapat.

"Kalian berisik banget, kecilin dikit suaranya." Ong berkata pelan.

Woojin dan Jihoon hanya diam, mereka tidak memandang satu sama lain. Ong duduk di atas tempat tidur Jihoon, dan melihat dua orang pria berumur dua puluh tahun bertengkar.

"Jadi apa masalahnya?" Tanya Ong.

"Gini hyung, Jiun itu gasuka liat Hana sama sodu." Woojin memulai pembicaraan.

"Iya gue gasuka liat mereka berdua." Jawab Jihoon.

"Mungkin iya lo bilang semua orang punya cara masing-masing untuk mencintai. Tapi kalo Jinyong gabisa, dan dia bikin Hana sakit hati gimana?" Jihoon menyambung perkataannya.

"Gue jelas-jelas ga ngedukung mereka berdua." Tambah Jihoon.

"Gue ga ngerti sama jalan pikiran lo hun. Jinyong pendiem tapi dia selalu nurut sama kita-kita. Bayangin kalo ada Hana disampingnya, mungkin Jinyong bisa berubah." Woojin mengacak rambutnya.

"Inget ya gue abangnya Hana, gue yang berhak ngatur dia harus sama siapa. Dan gue gaakan pernah biarin dia suka sama orang egois kayak lo hun." Emosi Woojin pecah, dan Jihoon terdiam. Ong yang sedari tadi menjadi nyamuk ikut terdiam.

Perlahan Ong berdiri, berdehem sebentar lalu ia berkata.

"Udah jangan berantem, kalian kan selalu akur. Aneh tau ga liatnya. Udah gini ya, menurut gue yang dibilang Ujin benar. Cuma Ujin yang berhak ngatur Hana. Karena mereka ada hubungan darah."

"Dan lo hun, gue ga nyangka lo bisa kayak gini sama Jinyong padahal kalian akur banget. Kenapa lo kayak gini? Suka sama Hana ya?" Tanya Ong.

"Iya gue suka Hana." Jawab Jihoon pelan.

"Gue udah nembak dia kemarin." Sambungnya.

Nierikang

Ada coklat diperut ku, mau satu petak ga? Biar aku potel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada coklat diperut ku, mau satu petak ga? Biar aku potel.

Like 283.959.693
Comment 192.945.696

OptimusHwang wow

Park_Hana___________ suka ngerdus ya bang:v

Daedaehwi percuma udah lo potel, gabisa dimakan juga hyung.

Baejinz tunggu punya @bakjiun hyung:v

Sarahyang punya Jihoon kapan:(

[𝟏] 𝐎𝐩𝐩𝐚, 𝐖𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐎𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang